Jumat, 01 April 2011

LBM 2 BLOK 12

LBM 2 BLOK 12
SGD 4

STEP 1
-       Crowded anterior
: maloklusi akibat tidak proporsionalnya dimensi mesio distal secara keseluruhan dari gigi geligi dgn ukuran maxila atau mandibula, shg akan mengakibatkan perubahan lengkung gigi.
: suatu keadaan dimana gigi berjejal atau bertumpuk pada bag. Anterior.

-       Cross bite
: keadaan ketika gigi RA dan RB tersusun berlawanan dari susunan normal yang tetap yg dihubungkan dgn buruknya bentuk dan barisan lengkung gigi.
: suatu keadaan maloklusi dimana hub labiolingual / bukolingual dari gigi yg saling berhadapan berlawanan dgn keadaan normal ( lebih ke lingual atau bukal)

STEP 2
MALOKLUSI
HUBUNGAN MALOKLUSI DENGAN HAMBATAN SALURAN PERNAFASAN
HUBUNGAN MALOKLUSI DENGAN  KEBIASAAN  BERNAFAS LEWAT MULUT

STEP 3
OKLUSI  NORMAL PADA ANAK
-       Definisi oklusi
: keadaan dimana gigi geligi tersusun secara pas atau fit satu dgn yg lain di dalam rahang maupun antar rahang.
: keadaan dimana titik puncak mesiobukal RA berkontak dgn mesiobukal RB

-       Kriteria
M1 tumbuh edge to edge
Waktu gigi m1 dan m2 tanggal, M1 maju ke mesial
Interdental space pada incisivus adalah normal
Terdapat primate space dan leeway space


MALOKLUSI
-       Definisi
: suatu kelainan gigi geligi atas dan bawah yang berhubungan dgn bemtuk rongga mulut dan fungsi.

-       Etiologi
Primer: gangguan tulang dan gigi serta jar. Lunak (otot)
Sekunder : herediter, trauma, penyakit, bad habit

-       Klasifikasi
a.     Kelas 1( ortognatik/ neutroklusi) : posisi normal ( tonjol mesiobukal M1 atas beroklusi dgn cekung bukal atau groove M1 bawah)
Menurut Dewey:
Tipe 1: crowded anterior dan gigi C lebih ke labial
Tipe 2 : gigi anterior protusif maju
Tipe 3 : crossbite pada gigi anterior
Tipe 4 : crossbite pada gigi posterior
Tipe 5 : gigi posterior terjadi migrasi ke arah mesial, karena ekstraksi terlalu dini m2 atau P.
*Semua kelas berpatokan : M1, namun anterior yang bervariasi

b.     Kelas 2 (distoklusi/ prognotik): gigi rahang atas lebih ke proklinasi, tonjol mesiobukal M1 atas letaknya lebih mesial dari kelas 1
Ada 2 ( pada gigi anterior):
 - Divisi 1 : overjet berlebihan  (protusi)
- Divisi 2: overbite yang berlebihan  ( retrusi)

Kelas 2 sub division
: terjadi bila salah satu sisi rahang kelas 1 sedangkan rahang lain kelas 2

c.     Kelas 3 ( mesioklusi/ retrognatik): gigi rahang bawah yang lebih ke proklinasi, tonjol mesiobulkal M1 lebih ke distal, RB lebih besar dari RA, tulang RA lebih pendek.
Ada 3 tipe:
Tipe 1: ketika kedua  rahang dioklusikan pasien menunjukkan I1 edge to edge
Tipe 2: I RB berjejal dan berada relasi lingual dgn I RA
Tipe 3: I RA berjejal dan crossbite dgn gigi anterior RB.

Macam2 maloklusi:
a.     Maloklusi dental
: perkembangan tulang normal tapi gigi mengalami penyimpangan

b.     Skeletal
: hubungan tulang RA dan RB thd tulang kepala tidak harmonis shg timbul gangguan saat perkembangan

c.     Fungsional
: kelainan pada otot saat dipakai pengunyahan
           
-       Pemeriksaan
Ada 2:
·         Klinis
: visual dan palpasi ( memakai 2 jari kemudian dilihat gigi yang maju pada RA atau RB)

·         Radiologi
:cefalometri, panoramik,bite wing, periapikal

·         Analisa gigi geligi campuran
Dengan memakai jangka sorong, kita hitung space antar gigi apakah cukup atau tidak untuk tempat gigi yang akan tumbuh karo kurang d space maintainer.
Untuk mempertahankan garis tengah maka pencabutan harus kanan kiri, namun pencabutan tidak disarankan.

-       Penatalaksanaan
·         Space maintainer
·         Orthodonsi

MACAM BAD HABIT YANG MENYEBABKAN MALOKLUSI
1.     Mulut menganga karena bernafas dengan mulut
HUBUNGAN MALOKLUSI DGN BERNAFAS  LEWAT MULUT: ongkie
2.     Kebiasaan menghisap jari usia lebih dari 2 tahun







STEP 4:
CONCEPT  MAPPING
Bernafas lewat mulut


Kelainan perkembangan rahang


Pemeriksaan


MALOKLUSI


Perawatan

STEP 5:
MENGAPA DRG MENYARANKAN UNTUK MENUNDA PERAWATAN ORTHODONTIK???
MENGAPA  PASIEN  BERNAFAS  LEWAT  MULUT???
Jawab :
ada kemungkinan adenoid membesar jadi lebih nyaman kalau bernafas lewat mulut
ada kemungkinan gangguan mental
PENCEGAHAN MALOKLUSI PADA ANAK- ANAK

STEP 6:
BELADJAR MANDIRI


STEP 7:
OKLUSI  NORMAL PADA ANAK
-       DEFINISI
: perubahan hubungan permukaan gigi geligi pada Maksila dan mandibula, yang terjadi selama pergerakan Mandibula dan berakhir dengan kontak penuh dari gigi geligi pada kedua rahang.
Oklusi ada 2, yaitu oklusi statis dan oklusi dinamis
Oklusi statis: kontak anatara gigi geligi yang saling berhadapan tanpa diperantarai oleh makanan atau benda lain pada saat kedua rahang menutup.

oklusi dinamis: pergerakan mandibula menutup dari posisi istirahat sampai permukaan oklusal gigi2 bawah berkontak dgn antagonis dan kondylus dlm posisi posterior dlm TMJ.

-       KRITERIA
o    Lengkung gigi Rahang Atas lebih besar dari Rahang Bawah
o    Permukaan oklusal lengkung Rahang Atas lebih cembung dari Rahang Bawah
o    Dalam satu lengkung tiap gigi mempunyai kontak interproksimal yang baik
o    Poros gigio sesuai syarat fisikalis yang harus dipenuhi di dalam lengkung barisan gigi
o    Tiap gigi memiliki bentuk dan fungsi anatomis yang baik
o    Tiap gigi dalam lengkung Rahang Atas memiliki kontak yang baik dengan tiap gigi Rahang Bawah.
o    Kontak oklusi dan hub. antar tonjol semua gigi pada satu lengkung dgn lengkung antagonisnya pada oklusi sentrik
o    Tdp kontak oklusal dan hub antar tonjol semua gigi pada bermacam2 gerak fungsi mandibula.
o    Permukaan distal molar 2 Rahang Bawah berada di permukaan distal molar 2 Rahang Atas
o    Kemiringan labiolingual dan mesiodistal normal.
o    Gigi maksila sedikit menutupi gigi mandibula pada permukaan fasial.
o    Gigi incisivus pada masa anak- anak renggang
o    Incisivus lateral atas beroklusi dgn 2/3 distal incisivus lateral bawah dan mesial caninus

MALOKLUSI
-       DEFINISI
:bentuk hubungan Rahang Atas dan Rahang Bawah  yang menyimpang dari normal karena tidak ada keseimbangan dentofasial.

-       ETIOLOGI
1.     Primer:
o     gangguan tulang dan gigi serta jar. Lunak , neuromuskular
2.     Sekunder :
o    herediter,
o    trauma
o    penyakit
o    bad habit
o    pre natal, misal asimetri wajah
o    post natal
a.     Intrinsik à gigi tanggal prematur
b.     Lingkungan à menghisap ibu jari, bernafas lewat mulut
c.     Sistemik à malnutrisi, penyakit sistemik

-       Klasifikasi
Klasifikasi Angle :
a.     Class I
Lengkung mandibula normalnya mesiodistal berhubungan terhadap lengkung maksila, dengan mesiobukal cusp dari M1 permanen maksila menutupi grove bukal dari M1 permanen mendibula dan mesio lingual cusp M1 maksila menutupi fossa oclusal dari M1 permanen mandibula ketika rahang diistirahatkan dan gigi dalam keadaan tekanan.
b.     Class II
Cusp mesiobukal m1 permanen maksila menutupiu antara cusp mesio bukal M1 mandibula permanen dan aspek distal dari P1 mandibula. Juga mesiolingual cusp M1 permanen maksila menutupi mesiolingual cusp dari M1 permanen mandibula.
Angle membagi class II maloklusi dalam 2 divisi dan 1 subdivisi berdasarkan angulasi labiolingual dari maksila, yaitu ;
c.     Class II – divisi I
Dengan relasi Molar terlihat seoerti tipe kelas II, gigi insisivus maksila labio version.
d.     Class II – divisi II
Dengan relasi molar terlihat seperti tipe kelas II, Insisivus maksila mendekati normal secara anteroposterior atau secara ringan dalam linguoversion sedangakan I2 maksila tipped secara labial atau mesial.

e.     Class II – sbdivisi
Saat relasi kelas II molar, terjadi oada satu sisi pada lengkung dental.
f.     Class III
Lengkung dan badan mandibula berada pada mesial lengkuna maksila dengan cusp mesiobukal M1 permanen maksila beroklusi pada ruang interdental di antara ruang distal dari cusp distal pada M1 permanen mandibula dan aspek mesial dari cusp mesial m2 mandibula.
Class III terbagi 2, yaitu :
1.     Psedo class III – maloklusi
Ini bukan  maloklusi kelas 3 yang sebenarnya, tapi tampak serupa, disini mandibula bergesar ke anterior dengan fossa gleroid dengan kontak premature gigi atau beberapa alas an lainnya ketika rahang berada pada oklusi sentrik.
1.     Kelas III – subdivisi
Maloklusi sesuai denagn unilaterally.
Pada kondisi normal, relasi antar molar pertama normal begitu juga gigi-gigi yang ada di anteriornya (depan-red).
Pada maloklusi kelas 1, relasi antar molar pertama normal, tetapi garis oklusi gigi-gigi di daerah depan dari molar pertama tersebut tidak tepat.
Pada maloklusi kelas 2, tampak molar pertama bawah tampak lebih belakang dari pada molar atasnya sehingga relasi tidak lagi normal. Kondisi ini merupakan overbite / gigitan berlebih.
Pada maloklusi kelas 3 ini merupakan kebalikan dari Kelas 2, yaitu molar pertama atas yang tampak lebih belakang daripada molar pertama bawah. Kondisi ini merupakan underbite atau terkadang disebut gigitan terbalik.
Klasifikasi dewey
yaitu modifikasi dari angle kelas I dan kelas III
a.       Modifikasi angle’s kelas I
-       Tipe 1
Anle Class I dengan gigi anterior maksila crowding.
-       Tipe 2
Angle Class I dengan gigi I maksila labio version
-       Tipe 3
Angle Class I dengan gigi I maksila lingual version terhadap I mandibula. ( anterior cross bite ).
-       Tipe 4
M dan atau P pada bucco atau linguo version, tapi I dan C dalam jajaran normal (cross bite posterior ).
-       Tipe 5
M kea rah mesio version ketika hilangnya gigi pada bagian mesial gigi tersebut,      (contoh hilangnya M susu lebih awal dan P2 ).

b.       Modifikasi angle’s kelas III
-       Tipe 1
Suatu lengkungan saat dilihat secara individu bidang pada jajaran yang normal, tetapi oklusi di anterior terjadi edge to edge.
-       Tipe 2
I mandibula crowding dengan I maksila ( akibat I maksila yang terletak kea rah lingual ).
-       Tipe 3
Lengkung maksila belum berkembang sehingga terjadi cross bite pada I maksila yang crowding dan lengkung mandibula perkembangannya baik dan lurus.
Klasifikasi Bennette
Klasifikasi ini berdasarkan etiologinya:
-       Kelas 1
Abnormal lokasi dari satu atau lebih gigi sesuai faktor lokal.
-       Kelas I
Abnormal bentuk atau formasi dari sebagian atau keseluruhan dari salah satu lengkung sesuai kerusakan perkembangan tulang.
-       Kelas III
Abnormal hubungan diantara lengkung atas dan bawah dan diantara salah satu lengkung dan kontur fasial sesuai dengan kerusakan perkembangan tulang.

Klasifikasi Skeletal :
Salzmann (1950) yang pertama kali mengklasifikasikan struktur lapisan skeletal.
-       Kelas 1 Skeletal
Maloklusi ini dimana semata-mata dental dengan tulang wajah dan rahang harmoni  dengan satu yang lain dan dengan posisi istirahat kepala. Profilnya orthognatic. Kelas 1 dental ditentukan berdasarkan maloklusi dental :
-           divisi I
Malrelasi lokal insisor, caninus , dan premolar.
o    divisi II
Protrusi insisor maksila
o    divisi III
Lingouversi insisor maksila
o    divisi IV
protrusi bimaksilari
-       kelas II Skeletal
ini menyangkut maloklusi dengan perkembangan distal mandibular subnormal dalam hubungannya terhadap maksila.
Dibagi menjadi dua divisi:
o    divisi I
lengkung dental maksila dalam batas sempit dengan crowding pada regio caninus, crossbite bisa saja ada ketinggian wajah vertikal menurun. Gigi anterior maksila protrusif dan profilnya retrognatic.
o    divisi II
merupakan pertumbuhan berlebih mandibula dengan sudut mandibula yang tumpul. Profilnya prognatic pada mandibula.3

Klasifikasi lischers
klasifikasi Lischers modifikasi dengan Klasifikasi angel
-       Neutroklusi
Sama halnya dengan klasifikasi Angel kelas 1
-       Distoklusi
Sama halnya dengan klasifikasi Angel kelas 2
-       Mesioklusi
Sama halnya dengan klasifikasi Angel kelas 3

Nomenklatur lischer untuk malposisi gigi individual:
Mesioversi: posisi gigi lebih ke mesial dari normal,Seperti daun pintu, misal sumbu putar mesioversi,tapi yang bergerak mesial
Versi :gigi  bergerak sprt daun pintu
Distoversi : posisi gigi lebih ke distal
Linguoversi:posisi gigi lebih ke lingual
Labioversi:posisi gigi lebih ke labial
Infraversi:posisi gigi lebih rendah dari garis oklusi
Supraversi:posisi gigi lebih tinggi dari grs oklusi
Axiversi : posisi gigi tipping (menyalahi garis inklinasi axial)
Torsiversi : posisi gigi berotasi (berputar di tengah)
Gresi: gigi yang berputar seluruh bagiannya
Transversi: berpindahnya posisi gigi
MACAM MALOKLUSI:
a.     Maloklusi dental
: perkembangan tulang normal tapi gigi mengalami penyimpangan.

b.     Skeletal
: hubungan tulang Rahang Atas dan Rahang Bawah terhadap tulang kepala yang tidak harmonis sehingga timbul gangguan saat perkembangan

c.     Fungsional
: kelainan pada otot saat dipakai pengunyahan

d.     Dentoskeletal
: hubungan abnormalnya tulang dan gigi
           
-       PEMERIKSAAN
Ada 2:
·         Klinis
: visual dan palpasi ( memakai 2 jari kemudian dilihat gigi yang maju pada Rahang Atas atau Rahang Bawah)

·         Radiologi
:cefalometri, panoramik,bite wing, periapikal

·         Analisa gigi geligi campuran
Dengan memakai jangka sorong (Sliding calipers)
, kita hitung space antar gigi apakah cukup atau tidak untuk tempat gigi yang akan tumbuh kalau kurang d space maintainer.
Untuk mempertahankan garis tengah maka pencabutan harus kanan kiri, namun pencabutan tidak disarankan.

·         Photografi
Foto grafis dari bentuk muka

·         Studi model


-       PENATALAKSANAAN
·         Space maintainer
·         Orthodonsi
·         Space regainer

MACAM BAD HABIT YANG MENYEBABKAN MALOKLUSI
·         Mulut menganga karena bernafas dengan mulut
·         Kebiasaan menghisap jari usia lebih dari 2 tahun
·         Kebiasaan menelan yang salah
·         Bruxism
·         Menghisap lidah
·         Ngedot/ ngempeng
·         Menggigit kuku


HUBUNGAN MALOKLUSI DGN BERNAFAS  LEWAT MULUT
Jawab:
Karena bernafas lewat mulut mengakibatkan tulang maxila tidak berkembang dengan baik sehingga rahang atas menjadi kecil. Hal ini mengakibatkan gigi anterior crowded dan gigi posterior cros bite.
Bernafas lewat mulut diperkirakan dapat mempengaruhi aktifitas  otot2 orofasial seperti otot bibir, lidah, dll.Beberapa studi menunjukkan bahwa perubahan posisi kepala, mandibula, jalan nafas dan posisi tubuh menginduksiperubahan aktifitas elektromiografik (EMG) otot genioglosus lidah manusia. Perubahan aktifitas tersebut akan mengakibatkan modifikasi pola pertumbuhan wajah dan postur kepala yang dapat menyebabkan terjadinya deformitas dentofasial.

MENGAPA DRG MENYARANKAN UNTUK MENUNDA PERAWATAN ORTHODONTIK
Jawab:
Karena ada hal-hal yang perlu diperhatikan : usia, kematangan tulang, tingkat keparahan kasus, akselerasi pertumbuhan, interaksi dalam rongga mulut, jenis kelamin, erupsi gigi geligi, periode gigi geligi, etiologi ( harus dihilangkan)

MENGAPA  PASIEN  BERNAFAS  LEWAT  MULUT
Jawab :
ada kemungkinan adenoid membesar jadi lebih nyaman kalau bernafas lewat mulut
ada kemungkinan gangguan mental
kebiasaan, pembesaran jar limfoid, obstruksi saluran nafas, alergi, perbedaan postur lidah

PENCEGAHAN MALOKLUSI PADA ANAK- ANAK:
Preventif          : space maintainer
Interseptif       : space regainer           
Kuratif             : orthodonsi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar