Jumat, 01 April 2011

LBM 3 BLOK 12


A.   MEKANISME YANG MEMPENGARUHI MEKANISME BICARA
a.       Mekanisme pernafasan : mengalirkan udara dan tekanan yang cukup
b.       Mekanisme fonasi : berhubungan dengan kenyaringans uara, nada, dan kualitas suara
c.       Mekanisme resonansi : berpengaruh pada bunyi2an vocal
d.      Mekanisme artikularis : anatomi dari mulut yang berpengaruh apda mekanisme bicara Artikulasi : pengucapan  ada beberapa jenis konsonan yang terbentuk setelah mengalami artikulasi :
  • · Suara labial : m p b à bibir dengan bibir
  • · Suara labiodentals : f v à bibir ketemugigi
  • · Suara linguodental : t s th à lidah dengan gigi
  • · Suara linguopalatal : lidah dengan langit2 l r
  • · Suara linguoapikoalveolar : n dan d
  • · Suara glottis : h

B.   Pertumbuhan dan perkembangan bicara dan bahasa pada anak
a.       0- 8 minggu
  • · Mulai terlibat dalam percakapan namun responnya lewat gerak tubuh dan suara.
  • · 6 minggu mengenali suara sang ibu
  • · Dan pada 8 minggu mampu memberikan respon
  • · Melirik kesumber suara
b.       8 – 24 minggu
  • · Mulai terlibat pecakapan tunggal
  • · Mengeluarkan suara seperti tertwa atau teriakan riang
  • · 24 minggu mulai bisa menyuarakan ma ka da
c.       12 bulan
  • · Mengucapkan 3-5 huruf
  • · Bisa mengenal namanya sendiri
  • · Memahami perintah seederhana
  • · Mengenali beberapa objek atau aktivitas
d.      18 bulan
  • · Dapat menggunakan 10 – 20 kata , termasuk namanya sendiri
  • · Mengenali objek berupa foto keluarga atau orang yang dikenal
  • · Dapat mengkombinasikan dua kata
  • · Senang meniru kegiatan dirumah
e.       24 bulan
  • · Anak memahami perintah sederhana
  • · Mengidentifikasi kegiatan atau aktivitas didalam buku (memahami isi materi buku)
  • · Dapat berbicara rata rata 3 kata
  • · Bisa bicara diakhiri dengan “S”
  • · Anak bertahan melaksanakan suatu aktivitas selama 6 – 7 menit
  • · Kosa kata meningkat menjadi 300 kata
  • · Antara usia 2 – 4 tahun , kosa kata akan meningkat 2 kata perhari.
f.        30 bulan
  • · Kosa kata meningkat menjadi 450 kata
  • · Anak dapat menyebutkan nama anggota keluarga atau orang yang dikenal
  • · Dapat mengidentifikasi objek secara terperinci
  • · Konsep awal dapat membedakan besar dan kecil
g.       3 tahun
  • · Anak dapat menyebutkan warna
  • · Cenderng sering bercerita
  • · Dapat bercerita tentang cerita sederhana
  • · Kosa kata bertambah menjadi 1000 kata
  • · Anak sering menyebutkan namanya dan jalan.

C.   Kemampuan bahasa
ADA 2
  • · KEMAMPUAN RESEPTIVE : kemampuan menerima rangsangan.
  • · KEMAMPUAN EXPRESIVE : kemampuan untuk mengutarakannya
D.   Tipe perkembangan bicara pada anak
a.       EGOSENTRI SPEECH
  • · Anak usia 2 – 3 tahun, dimana anak berbciara pada diri sendiri dan pada mainannya.

b.       SOCIALIZED SPEECH
  • · Anak berinteraksi pada temannya didalam suatu lingkungan.

E.      PERKEMBANGAN HURUF YANG BISA DILAFALKAN BERDASARKAN UMUR
F.       Umur 2 tahun
M, N, H à Bicara anak kadang susah dimengerti orang, terutama yang tidak dekat dengan anak tersebut.
G.     Umur 2,5 tahun
P, B, ING, W, D, G
H.      Umur 3 tahun
Y, K, F, SH à Mulai umur 3 tahun, 80 – 90 % bicara anak sudah mulai bisa dimengerti.
I.        Umur 3,5 tahun
F, CH, DGE
J.        Umur 4 tahun
L, S, ZH à Mulai ada perkembangan untuk suara campuran (ST, CL, DR) namun belum jelas , dan akan dikuasai sekitar umur 5 tahun
K.      Umur 5 tahun
R
L.       Umur 5,5 tahun
Z
M.    Umur 7,5 - 8 tahun
TH  à Umur 8 tahun seharusnya anak – anak sudah menguasai segala macam bentuk suara berbicara.

N.   Gangguan pada masa pertumbuhan dan perkembangan bicara dan bahasa pada anak
a.       Faktor Lokal
  • · Gangguan pendengaran : karena pendengaran yang terganggu, input vocab yang diterima anak salah, dan menjadi salah persepsi sehingga tidak benar dalam pengucapannya. Beresiko tinggi terhadap berkurangnya kemampuan sianak dalam berkomunikasi oral, akibat putusnya rantai sensasi dengar sehingga tidak terbentuk rangsangan sensasi dengar di otak. Dapat terjadi pada masa pre natal (dalam kandungan ) , bersifat genetic dan ada yang non genetic ( dari infeksi TORCH, obat obatan teratogenik dll) . Pada perinatal , biasanya karena pemakaian forceps, bayi yang lahir premature juga mengalami gangguan pendengaran.
  • · Kelainan organ bicara  : lidah pendek (jadi celat), ankyloglosi, makroglossi à gangguan bicara. , mandibula kecil, bibir sumbing, deviasi septum nasi.
  • · Kelas 3 dan kelas 2 (MALOKLUSI)
  • · Hypodontia ; gigi yang hilang à interdental space akan lebar, padahal gigi berpengaruh pada lafal S dan Z
b.       Factor bad habit (yang mempengaruhi anomaly dan struktur bentuk organ)
  • · Wajah adenoid : bernafas melalui mulut
  • · Open bite  anterior & posterior crossbite dan maloklusi kelas 2: karna menghisap jari  selama lebih dari 2 tahun
  • · Dental crowding serta spacing : karena sering menggigit benda2 yang keras.
  • · Nonton tv : keseringan nonton tv yang membuat stimulasi berbicara yang kurang sekali, menjadi pendengar pasif.
c.       Faktor sistemik
  • · Retardaasi mental : kurangnya kepandaian seseorang.( IQ dibawah 70)
  • · Genetic herediter dan kelainan kromosom
  • · Autisme
  • · Gangguan di pusat saraf atau ADD (ATTENTION DEFICIT DISSORDER), selain ga bisa bicara , melakukan pekerjaan juga ga pernah tuntas, juga ga bisa konsen. Bell’s Palsy / cerebral palsy.
d.      Faktor Lingkungan
  • · Lingkungan yang sepi
  • · Status ekonomi social
  • · Teknik pengajaran yang salah dari orang tua
e.       Kelainan organ yang mempengaruhi kejelasan bicara dan bahasa
  • · Palatoskisis  : bisa karena sub mucus cleft palate, congenital palatal anomaly (short palate, deep nasofaring -> tdk bisa mengontrol gerakan faringeal nya), palatal anomaly dapatan karena pasca operatif neurogical atau neoplasma.
  • · Labioskisis
  • · Palatolabioskisis
  • · Kelainan ini dapat mengakibatkan suara jadi sngau dan serak, suara jadi tidak jelas, volume berkurang, sulit mengucapkan konsonan frikatif  atau bunyi desah dan konsonan mati, lebih sering mengalami salha pengucapan.
  • · Kehilangan gigi atau ompong, mbgakibatkan ketidkak jelasan bicara F V T S N dan D
  • · Kelainan bentuk dan struktur organ bicara , sering terlihat pada kelainan lidah dan paltum yang daapt mempengaruhi ketelitian dan rentang kecepatan gerakan lidah yang mengakibatkan kesulitan bicara L T D N S  Z dan kesalahan dalam proses menelan. Biasanya terjadi karena adanya kebiasaan buruk seperti menghisap jari..

f.        Menghilangkan bad habit à menggunakan home treatment, jika berlanjut atau makin parah maka minta bantuan ke ahlinya (psikolog dan dental health service)
  • · Dengan pendekatan psikologis : diberi motivasi, diberi reward, baru kalau tidak berhasil dilakukan perawatn orthodontic
  • · Orthodontic : removable appliance, atau palatal arch.
  • · Alat yang tajam (cari sendiri2 à paling akhir setelah ngasih pait2 ga berhasil.)
  • · Jika menghisap dot : perkenalkan minum dari gelas, edukasi kalau menghisap dot itu buruk, dan mintalah anak membuang dot itu sendiri. Mengalihkan perhatian untuk kepuasan yang lain , missal bunyi2an dan mainan lainnya.
  • · Menghisap ibu jari : kasi sesuatu yang pahit pada ibu jari , agar anak trauma untuk mengulang kebiasaan tersebut, ini merupakan upaya terakhir agar anak tidak merasa tertipu oleh orang tua nya.
  • · Mengisap ibu jari untuk usia :
1.       4 tahun
a.       Anak diberi pengalihan , seperti tontonan kartun yang menarik.
b.       Perkecil persempit tmpat dan waktu yang memungkinkan anak untuk melakukan menghisap kempol. Mosal meminta anak menghisap jempol di tempat tidurnya
c.       Singkirakan benda2 misal selimut yang membuat anak menghisap jempolnya à bisa mengganggu pencernaan juga

2.       5 tahun
a.       Si anak diberi penjelasan dan diajak berkomunikasi , diedukasi tentang akibat menhisap jempol.
b.       Diberi reward atas pencapaian positif si anak
c.       Memberi kegiatan yang bisa mengalihkan atau membuat anak sibuk sehingga sianak lupa menghisap jari.
O.    Gangguan bicara
a.       Afasia ; gangguan bicara yang diakibatkan penyakit yang disertai kejang., bisa juga karena infeksi pada otak pasca trauma kepala , kanker otak, gangguan aliran darah keotak, serta kelumpuhan saraf yang menggerakna otot bicara.
b.       Fonologi : gangguan pada artikulasi , jadi kebalikan dengan cara membedakan bnyi dan mengucapkan huruf
c.       Disfonia : gangguan karena pita suaranya ,, kesulitan bicara karena pita suara dan adanya tekanan udara didalamnya.

P.      Penyebab gangguan masa pertumbuhan dan perkembangan bciara
a.       Factor internal
  • · Persepsi : kemampuan untuk membedakan informasi yang masuk
  • · Kognisi : pengalaman yang dituangkan kedalam kelompok
  • · Prematuritas l seperti bert bada, lama perwatan dirumah sakit yang dapat mengakibatkan kesulitan dalam bicara

b.       Factor eksternal
  • · Riwayat keluarga: jika ada keluraga yang mengalami keterlambatan , besera kemungkinan mengalami keterlambatan
  • · Polah asuh :
  • · Lingkungan verbal : pengaruh terjada[ proses belajar anak
  • · Pendirikan : dari ibunya sendiri, jika ibunya mempunyai pendidikan yang rendah, anak beresiko
  • · Jumlah anak : biasanya yang sering diajak komunikasi itu anak terakhir, jadi anak yang lain beresiko mempunyai keterlambatan komunikasi.
  • · Pre dan perinatal
  • · Sucking habit

Q.  Tanda – tanda gangguan berbicara
a.       Tidak mudah didengar
b.       Tidak langsung terdengar dengan jelas
c.       Secara vocal terdengar tidak enak
d.      Terdapat kesalahan pada bunyi bunyi tertentu
e.       Bicara tidak sesuai umur
f.        Terlihat tidak menyenangkan saat dia berbicara
g.       Pada usia 6 bulan,
  • · anak tidak mampu memalingkan mata serta kepala terhadap suara yang dating dari belakang dan samping.
h.      Pada umur 10 bulan,
  • · anak tidak member reaksi terhadap panggilan namanya sendiri
i.        pada umur 15 bulan
  • · tidak memberi reaksi pada kata – kata jangan.
j.        Pada umur 18 bulan
  • · Tidak dapat menyebut 10 kata tunggal
k.       Umur 21 bulan
  • · Tidak dapat member reaksi terhadap perintah , missal disuruh duduk tidak mau.
l.        Umur 24 bulan
  • · Tidak dapat menyebut bagian bagian tubuh, hanya memiliki perbendaharaan kata yang sedikit dan tidak memiiliki huruf Z pada frase.
m.    Umur 30 bulan
  • · Ucapannya tidak dapat dimenegrti oleh nangota keluarga
n.      Usia 36 bulan
  • · Belum dapat menguankan kalimat kalimat sederhana
  • · Ucapannya tidak dimenegrti oelh orang2 diluar keluarganya
o.       Umur 3,5 tahun
  • · Selalu gagal menyebutkan kata akhir : BAN à BA , CAT à CA
p.      Usia 4 tahun
  • · Tidak lancer berbicara atau gagap ( bukan pathologist selama itu tidak menyebabkan stress pada anak, menurut linda )  menurut panji, gagap dikarenakan tekanan dari orang tau , terlalu dipaksain oleh orang tua sehingga menjadi stress à factor psikologis
q.       Yang dari bad habit :
  • · Susah mengucapkan huruf “D” dan T, dikarenakan bentuk palatum yang menyempit menyerupai V.

R.      GANGGUAN PADA BICARA ANAK
a.       Artikulasi : distortion : penghilangan , subtition : diganti , adding : ditambahi
b.       Bahasa : receptive : tidak bisa memahami , ekspresif : tidak bisa mengatakan
c.       Suara : pita suara yagn terganggu
d.      Kefasihan : fluency à anak tergagap2 tidak bisa fasih
e.       Pragmatis : apa yang di katakana dengan yang dilakukan tidak sinkron

S.    Pertanyaan :
a.       Mengapa anak yang menggunakan dot dan menghisap jari aatu jempol dapat mengalami gangguan bicara paling tidak selama 3 tahun?
  • · Menghisap jari bisa terjadi kecenderungan maksila yang sempit, overjet lebih besar, prevalensi open bite yang lebih tinggi, dan posterior crossbite.
  • · Orang yang sering ngedot juga punya tendensi tidak banyak bicara
  • · Musculus : orbicularis oris dan masseter à menekan pipi sehingga posterior crossbite
  • · Karena posisi jempol yang menekan palatum dan gigi anterior (jika menghisapnya menghadap keatas), dan yang  menghisap menghadap kebawah menekan lidah serta gigi bawah. Jika gigi geligi tersebut tertekan, otomatis retrusi pada gigi2 anterior serta open bite anterior. Hal ini yang mengakibatkan adanya kesusahan dalam berbicara. Dan ada posisi gig yang menentukan benar tidak nya pelafalan  huruf.
1.       Klas 3  yang parah : berhubungan dengan interdental dan alveolar speech sound ( s, z,t,d,n,l) à karena kesulitan mengelevasi ujung lidah ke alveolar ridge.
2.       Klas 2 yang parah  : (p, b, m),
3.       Ankyloglossia : distorsi lafal L, T, D, N, S,Z
4.       Anterior open bite : T,D,N,L dan S,Z à tedensi lidah untukbergerak menuju interdental space
5.       Maxillary collapse : berhubungan dengan post – cleft palatal surgery à distorsi suara saat lidah dan palatal kontak , susah mengucapkan huruf S,
6.       Hypodontia /missing teeth causing interdental spacing : selain susah ngomong, kesulitan mengunyah
7.       Lip anomaly
8.       Palatal anomaly
9.       Lingual anomaly: ankylogosi , makroglosi, mikroglossi

b.       Kenapa kok anak punya kebiasaan menghisap jari?
  • · mungkin karena tidak diberi ASI
  • · karena bayi punya reflex primitive (menyusu) , dan juga untuk mendapatkan rasa nyaman dan menghilangkan rasa bosan.
  • · pada usia 3 tahun ke bawah, dia punya fase oral sensation, punya keinginan untuk menggigit2 sesuatu.
  • · Juga karena edukasi dari orang tua yang kurang ( factor lingkungan)
  • · Dari rahim pun sudah menjadi kebiasaan menghisap jari
  • · Ada 3 teori :
1.       Sucking reflex : karena bayi memiliki dorongan alam untuk menghisap, bertahan dalam 3 – 4 bula pertama setelah lahir, dan akan berkurang setelah berusia 6 bulan
2.       Psikoanalitik freud : berkaitan dengan fase oral pada usia 0 –18 bulan, pada fase ini biasanya memusatkan stimulsnya pada mulutnya. à fase ini harus di selesaikan terlebih dahulu.kalau tidak selesai nanti persisten
3.       Teori belajar : bayi belajar mengasosiasikan tindakan menghisap dengan perasan yang menyenamngkan seperit rasa kenyang, atau nyaman ketika Ia minum asi dari si ibu sendiri. à menyimpulkan sucking habit itu memberikan kenyamanan

NB : HAWLEY : biasa nya untuk gigitan silang, namun bisa untuk remainder anak untuk tidak sucking  ( ini pada palatal) à karena sucking habit biasanya tidak sadar. Band pada molar 1 dan anterior tounge crib (possi pada palatal) à tidak ada tajamnya, yang ada tajamnya : rakes à pada gigi desidui tidak masalah, jika sudah ada gigi permanen di lepas. Pada anak yang lebih tua, di rujuk ke psikolog.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar