Rabu, 09 November 2011

LBM 5 BLOK 15

EBM
·        Definisi
·        Pemanfaatan dengan seksama,sistematis, eksplisit dan bijaksana dari best research evidence yang terkini dalam menentukan keputusan perawatan pasien sebagai seorang individu yang unik (Majalah kedokteran Atma Jaya.Vol.4 No1.Januari 2005)
·        Pemanfaatan bukti ilmiah yang mutakhir yang diketahui hingga kini untuk menentukan pengobatan pada penderita yang sedang dihadapi (www.geocities.com/iwandarmansjah)
·        Suatu penggabungan bukti penelitian terbaik engan keahlian klinik dan nilai pasien (www.cebm.utoronto.ca/intro/howpraet.htm)
·        Berhati hati dan bijaksana dalam menggunakan bukti bukti terbaru dalam pembuatan keputusan tentang perawatan pasien (Sackett.DL,2000)
·        Penjabaran bukti ilmiah lebih lanjut setelah obat dipasarkan dan sering dengan pengobatan rasional (www.geocities.com/iwandarmansjah)
·        Paradigma baru dalam bidang medis yang didasarkan pada otoritas dan bergantung pada penggunaan tentang percobaan yang dikendalikan secara acak seperti halnya tinjauan ulang sistematis dan metaanalisis walaupun tidak terbatas ke hal ini.(www.cebm.net)
Pemanfaatan bukti ilmiah mutahir yang benar dalam tatalaksana proses penyakit.(mki_kr.ugm.ac.id/?pilih=lihat&id=21)

Bukti berbasis kedokteran gigi (EBD) adalah sebuah pendekatan untuk perawatan kesehatan mulut yang memerlukan integrasi bijaksana penilaian sistematis bukti ilmiah klinis yang relevan, berkaitan dengan kondisi pasien oral dan medis dan sejarah, dengan keahlian klinis dokter gigi dan pengobatan pasien kebutuhan dan preferensi

·        Langkah2
I. Mengubah informasi menjadi pertanyaan untuk penelusura informasi yang spesifik
Pertanyaan dikembangkan menjadi 2
    1. Background ( menyakan penyakit apa / anamnesis ?
    2. foreground ( mengembangkan tatalaksana pasien melalui PICO
Pà pasien mana yag terlibay dan apa masalahnya ; Ià Intervensi apa yag dilakukan ; Comparatoràpembanding dari intervensi ; Outcomeà keluaran yang dikehendaki

II  mencari based evidence bukti yang kuat untuk menjawab langkah 1
mencari sumber-sumber yang sahih dan relevan terhadap masalah yang dihadapi misalnya jurnal-jurnal kedokteran , yang maximal 5 tahun.
III.      menilai secara kritis / telaah kritis faktor2 yang diperoleh dari segi kebsahan, manfaat, dan kemungkinan untuk diterapkan
segi keabsahan :Critical Appraisal, selain itu juga melihat representativitas
sample, validitas dan reliabilitas dari SPSS nya. Ada 4 hal yang dilihat dalam suatu nmakalah untk mengatakan apakah itu baik atau tidak .
1)    judul relevan atau tidak, memenuhi criteria atau tidak
2)   metodenya bias dipertanggungjawabkan atau tidak,
3)   latar belakang apakah sekedar mengutip atau tidak serta dilihat pustakanya
IV evaluasi efektivitas dan efisiensi dari tahap 1-4
V menerapkan kepada pasien
VI Evaluasi ulang

A.   Identifikasi dan formulasi masalah
Memformulasi masalah dalam bentuk pertanyaan yaitu:
·        Focus question yaitu pertanyaan teraarah. Pertanyaan terfocus
·        Relevance question yaitu  pertanyaan yang sesuai dengan yang dihadapi pasien baik dalam aspek etiologi, diagnosis, terapi, dan prognosis
·        Searchable question pertanyaan yang dapat ditelusuri
P – Patient and problem
I – Intervention (treatment, test, prognostic factor, etiology, etc.)
C – Comparison (if necessary)
O - Outcome

B.    Mencari/Menelusuri Bukti
Ada 2 sumber penting: EMBASE dan MEDLINE

C.    Kajian kritis bukti dari makalah ilmiah
Yang harus dimiliki adalah pengetahuan tentang metodologi dan biostatistik yang baik dan pengtahuan tentang tata cara kajian kritis makalah ilmiah
Yang dikaji adalah
·        Desain metodologi
Menentukan kevalilidanà
Jika untuk diagnosis: cross sectional atau diagnostic test
Jika untuk terapi: metaanalisis dan RCT
Jika untuk prognosis: longitudinal study, case control, cohort, survival analysis
·        Menentukan besar sample
Semakin besar sample, semakin representative
·        Hasil
Dilihat dari nilai p dari uji statistic
(Kajian Kritis Makalah Ilmiah Kedokteran Klinik, Dr. Hananto Wiryo)
·        Alsan
-         Banjir informasi
o   Paling tidak ada 20.000 – 30.000 jurnal/th yang memuat 2 juta hasil penelitian
o   Semua hasil penelitian tersebut belum tentu bisa dipakai untuk tata laksana pasien
-         Kemustahilan akses semua informasi
o   Pendidikan kedokteran tidak dimaksudkan untuk menghafal ilmu yang sudah ada
o   Mahasiswa dibekali patogenesis/patofisiologi penyakit yang harus dikembangkan selama menjalankan tugas profesinya.
-         The slippery slope
o   Dengan berjalannya waktu dokter makin bodoh, bila tidak melakukan update ilmunya, ironinya pasien tetap harus percaya dan bayar mahal.
-         CME kurang efektif
o   Cenderung pada aspek yang sempit, frekuensi jarang, tidak mudah dijangkau oleh semua dokter.
Mengapa di lakukan EBM
·        Karena seorang dokter dituntut untuk dapat melakukan praktek dengan baik, tepat, dapat dipertanggung jawabkan dan sesuai dengan tuntutan pasien (Majalah kedokteran Atma Jaya.Vol.4 No1.Januari 2005)
·        Kemajuan teknolgi dan media komunikasi mempengaruhi perkembangan disegala bidang. (Majalah kedokteran Atma Jaya.Vol.4 No1.Januari 2005)
·        Pengetahuan bisa berubah dalam waktu yang tidak terlalu lama. (Majalah kedokteran Atma Jaya.Vol.4 No1.Januari 2005)
·        Karena tenaga ahli/medis pada aplikasi klinisnya membutuhkan sesuatu abstrak yang informatif, singkat, tapi jelas.(www.ahrq.gov)

l  Diperoleh pengobatan,diagnosis dan prognosis yang efektif,tepat dan efisien
l  Memudahkan untuk mengambil keputusan berdasar masalah
l  Mengembangkan kemampuan dalam menemukan,menilai dan menerapkan bukti-bukti yang ada


·        Tujuan
Tujuan utama dari EBM adalah membantu proses pengambilan keputusan klinik, baik untuk kepentingan pencegahan, diagnosis, terapetik, maupun rehabilitatif yang didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini yang terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan
Iwan Dwiprahasto, Clinical Epidemiology & Biostatistics Unit/Bagian Farmakologi FK-UGM: 2008
·        Manfaat
ManfaatàMenemukan bukti yang terbaik
a.    Memperoleh study penelitian kritis
b.    Memudahkan akses dalam menemukan dan menilai bukti
c.    Untuk memperbaiki tata laksana pasien
d.    Untuk memperoleh informasi yang mutakhir dan sah tentang kemajuan ilmu pengetahua
e.    Untuk memecahkan masalah dalam penanganan pasien
f.    Meningkatkan kualitas pelayanan dan outcome klinis

·        Syarat2

·        Keterbatasan / kendala
    • kurangnya informasi, fasilitas dan teknologi
    • kurangnya rasa ingin tahu
    • kurangnya pengalaman dan prior knowledge
    • menyembunyikan kegagalan suatu karya ilmiah
    • kurangnya kemampuan untuk melakukan kajian secara kritis terhadap suatu masalah
liliana sugiharto, FK unika atma jaya




CA
·        Definisi
·        Proses sistematis dalam sebuah bukti penelitian untuk menilai validitas, hasil dan relevansinya sebelum menggunakan bukti tersebut untuk menentukan sebuah keputusan.
Kuliah integrasi modul 1 semster 1 fk unissula 2006
·        Alat bantu yang dibutuhkan dalam penganalisaan dan penyeleksian penelitian setiap proses secara kritis untuk menghasilkan penemuan yang berkualitas, serta memikirkan apakah proses itu memang dibutuhkan, tepat dan apakah ada alternatif yang lebih baik.
·        Langkah2
Beberapa langkah yang harus diikuti dalam mengkritisi artikel:
·                                Bacalah dengan cepat:
-                           Judul
-                           Abstract
-                           Pendahuluan/ introduction
-                           Sub judul (jika ada)
-                           Kesimpulan
·  Baca keseluruhan artikel tanpa mencatat untuk memahami gagasan dan tujuan penulisan serta topic utama dari artikel tersebut
·  Baca artikel, analisis dan kritisi serta buatlah catatan mengenai gagasan utama artikel dan topic-topik utama artikel yang anda baca
-                           Garis bawahi gagasan-gagasan utama
-                           Buat catatan lengkap di kertas mengenai gagasan-gagasan tersebut
·  Cek kembali catatan yang telah anda buat untuk memastikan apakah catatan tersebut sudah termasuk:
-   Tujuan utama dari artikel, misalnya untuk menjelaskan, menganalisis, mengevaluasi, memberikan pendapat, mengkritisi, mendiskusikan gagasan/pendapat yang berbeda dengan gagasan/pendapat orang lain.
-   Metode yang dipergunakan oleh peneliti
-   Hasil penelitian dan kesimpulan dari analisis hasil tersebut.
·  Pergunakan catatan-catatan anda tersebut untuk menulis ringkasan, sehingga secara umum ringkasan harus berisi: gagasan utama, topic, tujuan artikel, metode yang dipergunakan peneliti, dan hasil penelitian.
( Sumber : Petunjuk Penulisan Kedokteran dan Kesehatan, Soenarto Sastrowijoto)

·        Alasan
·        Mendorong kita untuk membuat kegunaan bukti suatu penelitian dan juga menutup kernggangan antara penelitian dan praktek.
·        Karena adanya informasi dan masalah yang selalu harus diteliti dan dicari kebenarannya sehingga informasi tersebut layak dipublikasikan ke masyarakat
·        Untuk menilai keefektifan sebuah penelitian, apakah penelitian layak diterapkan
·        Perkembangan IPTEK yang menuntut seseorang harus cermat dalam menyaring informasi

·        Tujuan
o   Memahami bahasan utama dari artikel yang dibaca.
o   Menganalisa temuan-temuan, hasil penelitian, atau argumentasi yang disampaikan penulis dalam artikel yang dibaca.
o   Memilih kriteria evaluasi /analisa yang sesuai untuk mengevaluasi/menganalisa artikel yang dibaca.
o   Memberikan critical evaluation terhadap artikel yang dibaca berdasarkan kriteria yang telah dipilih.
( Sumber : Petunjuk Penulisan Kedokteran dan Kesehatan, Soenarto Sastrowijoto)
·        Manfaat
      • Meningkatkan daya analisis kritis
      • Menentukan alternatif yang lebih baik
      • Memunculkan banyak pertanyaan yang baru
      • Informasi yang diproleh lebih detail dan lebih paham
      • Memperoleh kebenaran darisuatu informasi
liliana sugiharto, bagian anatomi FK unika atma jaya
·        Syrat2

·        Keterbatasan / kendala
a.memakan banyak waktu
b.        CA tidak selalu memberikan jawaban yang mudah
c.Ca dapat membuat keputusasaan jika CA menonjolkan kekurangan dari bukti2 yang baik
Alison Hill, Claire Spitlehouse, Institute Of Heal Sciences Oxford
Ø   Kurangnya pengetahuan tentang program penelitian
Ø   Terkadang membosankan bagi yang melakukan
Ø   Perlu biaya yang tidk sedikit
www.FKUNAI.ac.id

               
1.     EBM :
-        suatu sistem atau cara untuk menyaring semua data atau informasi dalam bidang kesehatan untuk memperoleh informasi yg sahih dan mutahir untuk mengobati pasiennya
-        Cara pendekatan untuk mengambil keputusan dalam tatalaksana pasien atau dalam penyelenggaraan untuk mengambil keputusan secara eksplisit dan sistematis berdasarkan penelitian terakhir yg sahih atau valid dan bermanfaat
2.    critical appraisal :
-        alat bantu yg dibutuhkan dalam penganalisaan dan penyeleksian penelitian berupa suatu proses yg secara kritis untuk menghasilkan penemuan yg berkualitas serta memikirkan apakah proses tersebut memang dibutuhkan atau apakah ada alternarnatif lain yg lebih baik.
  1. latar belakang EBM?
1.     Karena seorang dokter dituntut untuk dapat melakukan praktek dengan baik, tepat, dapat dipertanggung jawabkan dan sesuai dengan tuntutan pasien
2.    Kemajuan teknolgi dan media komunikasi mempengaruhi perkembangan disegala bidang.
3.    Pengetahuan bisa berubah dalam waktu yang tidak terlalu lama.
      (Majalah kedokteran Atma Jaya.Vol.4 No1.Januari 2005)

  1. Sejarah EBM?
EBM dikembangkan oleh sejumlah ahli epidemiologi klinis dan biostatistik, yang berkembang pesat. Pertama kali ditulis dalam majalah JAMA sebagai petunjuk kepustakaan kedokteran (Readers’ Guildes to Medical Literature) untuk menolong para klinikus dalam menilai karya ilmiah di bidang kedokteran. Kemudian sebagai pengguna kepustakaan kedokteran atau Users’ Guildes to Medical Literature dan berkembang mnjadi pengetahuan klinis berbasis bukti atau Evidence Based Clinical Specialities. Dengan berkembangnya metode-metode dalam bidang penelitian dan tuntutan untuk mengetahui hasil penelitian secara benar, maka pada tahun 1992 berkembanglah EBM atau KBB. Sejalan dengan itu berkembang pula pemeliharaan kesehatan berbasis bukti atau Evidence Based Health Care (EBHC) yang lebih menitikberatkan pada kebijakan kesehatan masyarakat pada suatu daerah. KBB lahir pada tahun 1992 oleh suatu kelompok yang diketuai oleh Gordon Guyatt dari McMaster University di Canada. Sejak saat itu, sejumlah makalah tentang KBB dibuat dari 1 publikasi pada tahun 1992 menjadi 1.000 publikasi pada tahun 1998 dan menjadi perhatian internasional.

  1. Apa yg dimaksud dgn bukti EBM?
Kekuatan bukti bervariasi dari kekuatan bukti yang paling kuat seperti TKS (tinjauan Kepustakaan Sistematis) yg diambil dari banyak penelitian dengan desain acak, makalah2 yg menggunakan metode RCT dengan hasil persisi sempit sampai pada bukti-bikti yg lemah seperti opinion respect authority (ORA) atau opini paraahli, penelitian deskriptif, serta laporan2 dari para ahli.
Dalam mencari bukti yang valid, beberapa criteria yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
1.     Bukti yg kuat paling tidak satu tinjauan kepustakaan sistematis dari beberapa peneltian acak dengan control yg didesain dengan baik
2.    Bukti yang kuat paling tidak satu penelitian acak dengan control yg didesain dengan layak dan dgn jumlah sampel yg cukup
3.    Bukti2 dari penelitian dengan desain metodologi yg baik tanpa randomisasi seperti penelitian dengan desain pre-post test tanpa control, kohort, kasus kelola, dan matching
4.    Bukti dari penelitian dengan desain metodologi yg baik yg berasal lebih dari satu sumber
5.    Bukti dari ORA yg meliputi bukti klinis, penelitian deskriptif, dan laporan para ahli.
(Kajian Kritis Makalah Ilmiah Kedokteran Klinik menurut Kedokteran Berbasis Bukti (KBB); DR.Dr. Hananto Wiryo, Sp.A)


  1. tujuan?
    1. Mensurvei suatu cakupan yang luas tentang jurnal medis internasional yang menerapkan ukuran-ukuran tegas untuk mutu dan kebenaran riset Untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
    2. Menghasilkan pemikiran yang akurat.
    3. Memanfaatkan informasi untuk menyelesaikan masalah.
    4. Untuk menilai obat baru agar diketahui kelebihan/kekurangan suatu obat.
    5. Menentukan pengobatan pada penderita yang sedang kita hadapi.
    6. Menilai suatu obat baru yang akan dipasarkan


  1. manfaat?
a.    agar dokter tidak salah mendiagnosis
b.    agar dokter tidak kesalahan memberikan terapi pada pasien
c.    agar dapat menigkatkan kualitas hidup pasien
(Sumber : Wiryo, H., 2002, kajian kritis makalah ilmiah kedokteran klinik menurut kedokteran berbasisi bukti, sagung seto, jakart)

·        Untuk memperbaiki tata laksana pasien.
·        Untuk memperoleh informasi mutakhir dan sah tentang kemajuan ilmu pengetahuan.
·        Memecahkan masalah dalam penanganan pasien.
·        Meningkatkan kualitas pelayanan efisiensi dan outcome klinis.

  1. langkah-langkah?
§  Identifikasi dan formulasi masalah
Masalah harus disusun dalam bentuk pertanyaan. Hal ini memudahkan untuk mencari bukti yang baik., caranya :
1.     focus question : pertanyaan terarah. Secara tegas pertanyaan diarahkan pada masalah tertentu.
2.    relevance question : pertanyaan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi pasien baik dalam aspek etiologi, diagnosis, terapi, dan prognosis.
3.    searchable question : pertanyaan yang dapat ditelusuri
§  Mencari dan menelusuri bukti à medline, Embase
§  Kajian kritis bukti dari makalah ilmiah
1.     Sangat penting dilakukan untuk mengetahui isi dari setiap makalah
§  Menerapkan hasil kajian kritis kepada pasien kita
§  evaluasi

  1. kendala?
1.     kurangnya informasi, fasilitas dan teknologi
2.    kurangnya rasa ingin tahu
3.    kurangnya pengalaman dan prior knowledge
4.    menyembunyikan kegagalan suatu karya ilmiah
5.    kurangnya kemampuan untuk melakukan kajian secara kritis terhadap suatu masalah
liliana sugiharto, bagian anatomi FK unika atma jaya

  1. hubungan EBM dg Critical appraisal?
CA merupakan dasar dari EBM, yg didasarkan dari CT (critical thinking) dan bersumber dari IT. Jika IT nya bagus maka informasi yang didapat juga akan bagus sehingga seseorang dapat melakukan CA        

Critical Appraisal ( CA )
  1. tujuan?
·        Agar mampu mengevaluasi dan menganalisis sumber informasi yang diperoleh.
·        Agar mampu memahami informasi yang diperoleh.
·        Agar mampu mengikuti perubahan informasi yang ada.
·        Agar mampu memberi komentar dan mengevaluasi baik terhadap permasalahan yang dihadapi maupun pemecahan masalah tersebut.
·        Agar mampu memilih kriteria informasi yang tepat untuk dianalisa (www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.htm)

  1. manfaat?
1.     Meningkatkan daya analisis kritis
2.    Menentukan alternatif yang lebih baik
3.    Memunculkan banyak pertanyaan yang baru
4.    Informasi yang diproleh lebih detail dan lebih paham
5.    Memperoleh kebenaran darisuatu informasi
liliana sugiharto, bagian anatomi FK unika atma jaya
         
  1. langkah-langkah?
*      menyiapkan sesi analisi kritis
Ø  baca keseluruhan artikel tanpa mencatat untuk memahami gagasan dan tujuan penulisan serta topic utama dari artikel tersebut
Ø  menggarisbawahi gagasan-gagasan utama dan membuat catatan lengkapnya
Ø  mengoreksi tujuan utama, metode yang digunakan, hasil penelitian dan kesimpulan dari hasil analisis
Ø  menyusun CA sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah yaitu introduction, body dan conclusion
*      mengidentifikasi proses yang perlu diperbaiki
sumber : www.deliveri.org and praktikum 4

  1. kendala?
Ø  memakan banyak waktu
Ø  Critikal Apprasial tidak selalu memberikan jawaban yang mudah
Ø  Critical apprasial dapat membuat keputusasaan jika CA menonjolkan kekurangan dari bukti2 yang baik
(Sumber : Alison Hill, Claire Spitlehouse, Institute Of Heal Sciences Oxford)
Ø  Kurangnya pengetahuan tentang program penelitian
Ø  Terkadang membosankan bagi yang melakukan
Ø  Perlu biaya yang tidk sedikit
(Sumber : www.FKUNAIR.ac.id)

  1. keuntungan dan kerugian?
Keuntungan :
§  Dapat mengembangkan pemikiran menurut akses informasi yang valid,relevan dan berguna sesuai dengan hasil publikasi riset pengetahuan
§  Keterampilan CA tidak sulit untuk dikembangkan
§  CA melakukan pendekatan dengan peralatan yang nyaman dan memadai
§  Bersama dengan kemampuan menunjukkan dalam menemukan bukti penelitin dan perubahan pelatihan sebagai hasil penelitian,CA adalah jalan penutup dari gabungan antara peneliti dan pelatihan sebagai kontribusi yang penting untuk meningkatkan kualitas kesehatan

Kerugian :
v  CA tidak dapat berkembang bila pertanyaan hasil analisis yang dihasilkan terlalu mudah dengan fakta intervensi tidak efektif sesuai dengan bukti
v  CA ditekankan jika kekurangan bukti informasi yang baik,yang dapat membuat hasil riset terbatas pada infornasi yang tidak jelas
v  CA tidak selalu memberikan pembaca dengan kemudahan menjawab atau menjawab suatu kemungkinan yang diharapkan itu mungkin ditekankan bahwa intervensi penulis tidak efektif
liliana sugiharto, bagian anatomi FK unika atma jaya

  1. Mengapa harus melakukan critical appraisal dalam mencermati artikel?
a.    mendorong kita untuk membuat keguanaan bukti suatu penelitian dan juga menutup kerenggangan antara penelitian dan fakta
b.    penelitian yang dipublikasikan tidak selalu dapat dipercaya
c.    penelitian yang dipublikasikan tidak selalu valid
d.    untuk memperbaiki keefektifan klinis
         (Sumber; www.Keele.ac.uk)

  1. Pengetahuan apa yg dimiliki untuk melakukan CA?
§  pengetahuan tentang metodologi dan biostatistika yang cukup baik.
§  Pengetahuan tentang tata cara kajian kritis menurut EBM. Tanpa pengetahuan tentang metodologi dan biostatistika, seseorang tidak dapat menyimpulkan bukti dari makalah tersebut.

  1. 3 hal pokok yg harus dikaji dalam menerapkan hasil penelitian terhadap pasien?
õ     Valid,
õ     Penting dan
õ     Dapat diterapkan pada pasien kita.
(Kajian Kritis Makalah Ilmiah Kedokteran Klinik menurut Kedokteran Berbasis Bukti (KBB); DR.Dr. Hananto Wiryo, Sp.A)

  1. jelaskan petunjuk untuk menyeleksi makalah ilmiah sesuai materinya?
Tabel 3 : Petunjuk Untuk Menyeleksi Makalah Dalam Perkumpulan Membaca Makalah
Materi Pokok
Penelitian Tunggal
Terapi
§  apakah dilakukan randomisasi pada pasien ?
§  apakah semua pasien dianalisis dan mendukung kesimpulan ?
Diagnosis
§  apakah terdapat independent blind bila dibandingkan dengan standar baku ?
§  apakah jumlah pasien termasuk spektrum yang layak dari perjalanan penyakit pasien dimana tes diagnosis akan diterapkan secara klinis.
Merugikan
§  apakah secara jelas teridentifikasi perbandingan kelompok yang sama dengan determinan penting dari kesudahan?
§  Apakah pengukuran kesudahan dan paparan sama pada tiap kelompok yang dibandingkan?
Prognosis
§  Apakah terdapat sampel yang representatif pada suatu titik waktu dalam perjalanan penyakit yang diidentifikasi dengan jelas ?
§  Apakah pengamatan cukup lama dan lengkap?
Penelitian Gabungan
Tinjuan Kepustakaan
§  Apakah review ditujukan pada pertanyaan yang terfokus dan jelas ?
§  Apakah kriteria yang dugunakan untuk memilih makalah yang dimasukkan pada tinjuan kepustakaan layak ?
Protap
§  Apakah kesudahan secara spesifik jelas dicantumkan?
§  Apakah protap menggunakan suatu proses yang jelas untuk mengidentifikasi dan memilih bukti ?
Decision analysis
§  Apakah model analisis yang dapat dipercaya merupakan suatu penetapan keputusan klinik yang penting ?
§  Apakah bukti yang valid digunakan untuk membuat probabilitas data dasar dan penggunaannya?
Analisis ekonomi
§  Apakah 2 atau lebih alternatif yang jelas dibandingkan ?
§ Apakah konsekuensi yang diduga dari tiap alternatif berdasarkan pada bukti yang valid?


  1. bagian mana yg paling penting dalam makalah ilmiah?
Bagian metode. Karena pada bagian metode menerangkan tentang subjek penelitian, cara pengambilan sampel, cara pemeriksaan, dan analisis data. Bagian ini yang menentukan apakah sampel diambil secara acak, dan bagaimana secara rinci proses randomisasi tersebut dilakukan. Jadi, penelitian yang valid adalah penelitian yang terbukti melakukan pengambilan sampel secara acak.
Sumber : Kajian Kritis.

  1. bagaimana menilai hasil penelitian?
Yang perlu dinilai adalah :
§  apakah makalah tersebut valid ?
§  apakah makalah yang sudah dinilai valid tersebut penting ?
§  apakah makalah yang sudah dinilai valid penting tersebut dapat diterapkan pada pasien kita ?

  1. bagaimana menilai pentingnya suatu makalah penelitian?
Kalau kita mempelajari suatu makalah ilmiah, setelah mengkaji pada bagian metode untuk menentukan validitasnya, kita kemudian menilai apakah makalah tersebut penting. Dari aspek terapi, pentingnya suatu makalah dilihat dari besarnya nilai JDD (jumlah yang dibutuhkan untuk diobati), sedangkan pada aspek diagnosis siambil selisih antara nilai PrTP (Pre Test Probabilitas) dan PoTP (Post Test Probabilitas). Kita dapat menghitung nilai JDD, PrTP, dan PoTP pada bab hasil penelitian dalam makalah tersebut.

  1. bagaimana menilai agar makalah dapat diterapkan pada pasien?
Untuk menilai makalah agar dapat diterapkan pada pasien kita tergantung dari tingkat penguasaan substansi makalah tersebut. Menilai apakah makalah dapat diterapkan pada pasien, tidak sesederhana dengan hanya memakai kriteria inklusi dan eksklusi, tetapi juga perbedaan secara kuantitatif dan kualitatif termasuk juga adanya biologic sense. Seseorang yang sudah mendalami substansi, akan dengan segera mengetahui bahwa kondisi yang tertulis di dalam makalah tersebut sama atau berbeda dan kita dapat memprediksikan besaran perbedaan tersebut. Sehingga apabila kita mengandaikan suatu besaran dengan nilai f, dimana nilai f (dalam prosentase) menunjukkan perbedaan kondisi pasien kita dengan pasien yang tertulis di dalam makalah. Jadi besarnya nilai JDD pasien kita ( untuk makalah aspek terapi) adalah : JDD (makalah)/nilai f, sehingga kita melihat bahwa selain diperlukan pengetahuan tentang ketentuan-ketentuan EBM, juga sangat diperlukan penguasaan substansi dalam mengkaji setiap makalah ilmiah.
Sumber : Kajian Kritis.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar