Jumat, 30 September 2011

LBM 3 BLOK 13



LAPORAN LBM 3 BLOK 13
STEP 1.
  • Laserasi : pergerakan keselurhn gigi  keluar dr soket.suatu luka terbuka pd jaringan lunak yg disebabkan oleh benda tajam atw luka terbuka berupa robeknya jar epiteldan sub epitel.
  • Perforasi : keadaan tembusnya akar slma perawatan endodontik
  • Luksasi ; perpindahan atw dislokasi gigi dr soketnya bs sebagian atw seluruhnya (terlepas). Cedera pd gigi bs berupa fraktur. Derajat kegoyangan gigi. Gigi yg goyang krn tlg penyangga gigi rusak atw karna radang jar.penyangga gigi atw periodontis.
STEP 2
“FRAKTUR DENTOALVEOLAR”
“ DENTAL FRAKTUR”
“FRAKTUR ALVEOLAR”
STEP 3
DENTAL FRAKTUR
  1. Definisi ;
  • hILANGnya fragmen dr suatu gigi itu yg biasanya disebabkan oleh trauma atw benturan.
  • Pd umumnya bersamaan dg cidera mulut lainnya
  • Hilangnya kontinuitas jar kerasyg dpt mengenai email, dentin, maupun pulpa  yaitu pd gigi yg biasanya idsebabkan karna trauma.
JUMAT :
Retak pd email sering sampai tulang gigi atw tanpa patahnya sebagian elemen.
Biasanya paling byk terjadiusia anak, remaja, dewasa muda. Paling byk anak laki2.
Lebih sering terjadi pd gigi anterior traumanya

2.Etiologi :
  • Benturan ataw trauma
  • Tekanan oklusal yg berlebihan
  • Menggigit benda keras
JUMAT :
  • TIPE LANGSUNG : trauma langsung terkena pd giginya. Disebabkan aksi penguyahan yg dinamakan fraktur spontan, tjd akibat tekanan penguyahan pd gigi yg megalami karies besar shg gigi dpt retak atw patah pd waktu menggigit benda yg keras. Bs jg krn tindak kekerasan. Tekanan yg berlebihan, tumpatan yg tdk rata, biasanya di igi anterior.
  • TIPE YG TDK LANGSUNG : trauma pd rahangnya yg berpengaruh thd giginya.
**FAKTOR PREDISPOSISI :  bisa dari aktifitas spt olah raga, anatomi gigi nya, pernafasan melalui mulut, post normal occlusion. Overjet melebihi 4mm (Kls II tipe 1).

3.Klasifikasi
Menurut Elli, BERDASARKAN STRUKTUR GIGI YANG TERLIBAT :
  • KLS I. : fraktur pd email dg atw tanpa perubahan tempat, hny mengenai bag enamel saja
  • KLS II. : Fraktur tdk mencapai dentin tp msh sedikkit dg atw tabpa perubahan tempat, hny mengenai enamel dan sebagian dentin
  • KLS III.: Fraktur yg tdk melibatkan dentin dg pulpa yg terbuka baik dg atw tanpa perubahan tempat, hny mengenai enamel, dentin dan pulpa.
  • KLS IV. : Gigi sdh menjadi nonvital baik kehilanganatw tidak  jaringan giginya
  • KLS V. : gigi lewpas karna trauma(Avulsi)
  • KLS VI. : Fraktur akar dg atw tanpa kehilangan struktur mahkota
  • KLS VII. : Perpindahan gigi tanpa fraktur mahkota atw akar gigi
  • KLS VIII. : Fraktur mahkota samapai akar,tp akar tdk mengalami perubahan tempat wlopun gigi terkena semua.
  • KLS IX. : Fraktur pada gigi decidui
4.Gejala
  • Rasa sakit tajam
  • Biasanya bila pulpa tdk terbuka ttp dentin telah terbuka akan mengakibatkan hipersebsitiv terutama akibat rangsangan dingin, panas, dan manis. Krn kamar pupa besar, tanduk pulpa msh luas, dan tubulus dentin mengandung byk jaringan serta cairan yg rentan thd stimuli noksisius (stimulus nyeri)
  • Dipengaruhi oleh umur dan tingkat kerusakan pulpa. Kalau sdh sampai pulpa tanpa stimulus pun sdh sakit. Konstan sakitnya.
  • Kalo fraktur msh di email biasanya tdk merasakan sakit apa2.

5.Gambaran klinis
  • Biasanya ada luksasi
  • Terlihat adanya garis fraktur
  • Biasanya gusi inflamasi
  • Terjadi diskolorisasi (bila sdh pparah) à terjadi nekrosis
  • Terjadi perforasi radix
  • Fraktur terjadi ridge marginal dan meluas ke fissure
6.Pemerikasaan
  • Pemeriksaan subyektif : anamnesis
  • Pemeriksaan intra oral : perkusi sakit, palpasi (+), sondasi (+), à MENGECEK VITALITAS, palpasi à utk mengetes adanya krepitasi (TMJ)
Di intra oral bs terlihat fraktur mahkota yg melibatkan email, dentin, maupun pulpa.
  • Pemekriksaan radiografi : akan tampak radiolusen pd daerah yg fraktur tsb, foto thorax
  • Pemeriksaan EO : palpasi, laserasi (robek) edema , ekimosis (penumpukan cairan darah, kemerahan) pd daerah bibir. Hematoma.
  • Pemeriksaan transluminasi
  • Pemeriksaan immobility gigi
  • Tes pulpa dg CE
7.  Dampak dari fraktur dental
  • Nekrokrosis
  • Menurunnya estetika
  • Abses
  • Terganggunya fungsi mastikasi
  • Dampak psikologis
  • Dapat mengakibatkan hipersensitivitas
  • Reabsorbsi dentin
  • Adanya laserasi pd mukosa
  • infeksi
8.       Perawatan ;
  • Resorasi
  • Pulpa caping
  • Ekstraksi
  • Dilakukan stabilisasi dg splint utk gigi yg goyah
  • Gigi yg frakturnya pd email bisa menggunakan larutan flor utk mencegah rasa ngilu
  • Kalo gigi fraktur mencapai dentin yg terbuka lebar diperlukan perawatan utk melindungi pulpa dr mikroorganisme yg menginvasi ked lm pulpa mll tbulus dentin.
  • Pulpektomi (pulpanya diambi smw)
  • Pulpoktomi (pulpanya diambil sebagian)

LUKSASI
  1. Definisi :
Luksasi adalah perpindahan atw dislokasi gigi dr soketnya bs sebagian atw seluruhnya (terlepas)
  1. Klasifikasi :
  • Derajat 1 : kegoyangan normal (sedikit) < dr 1mm
  • Derajat 2 : kegoyangan sampai dg 1 mm
  • Derajat 3 : kegoyangan >1mm dari sgla arah dan gigi dpt ditekan kea rah apical

FRAKTUR ALVEOLAR
  1. 1.        Definisi :
  2. 2.        Etiologi :
  3. 3.        Klasifikasi :
  • Hilangnya atw lepasnya frakmen dr suatu tulang penyangga gigi. Biasnya bersamaan dg fraktur pd gigi.
  • Terjadi pd maxilla dan mandibula. Pd maxilla biasanya mengenai os nasal, temporal, frontal. Pd mandibula bysy pd ramus dan tlg mandibula.
  • Trauma perkelahian
  • Kecelaaan
  • Trauma saat OR
Kls I : fraktur alveolar meliputi segmen yg tdk bergigi
Kls II : fraktur alveolar yg meliputi segmen bergigi yg terdapat sedikit pergeseran
Kls III : dmn fraktur alveolar yg meliputi seg bergigi dan terdapat pergeseran terbesar
Kls IV : fraktur alveolar bersamaan dg garis fraktur pd maxilla atw mandibula
  1. 4.        Pemeriksaan :
EO : Palpasi & visualisasi
IO : radiografi dan panoramic
  1. 5.      Dampaknya :
  2. 6.      Perawatan :
  • Giginya bisa goyang atw lepas
  • Terjadi asimetri wajah
  •  
  • Imobilisasi à tulang alveolarnya di jaga agar tdk bergerak.
  • Di fiksasi
  • Mereduksi à mengembalikan segmen fraktur dg cr menekan
  • Menggunakan splint

Menurut scenario kasusnya tmsk kelas apa saja??
Jwb :
perforasi pulpa 21 & 11 à kls 3 ellis
Patah gigi 12 kedalaman dentin à kls 2 ells
Patah gigi 13 kedalaman email à kls I ellis
Luksasi Gigi 21 à kls VIII
Gigi 22, 23 à kls VII


Mengapa terjadi radiolusen pd apex gigi 21,22,23.??
Jwb : Krn adanya inflamasi  et causa agen asing atw mikroorganisme dan adanya pembesaran ruang lgamon periodontal.
Bgmn mekanisme Trauma pd gigi yg menyebabkan malposisi??
 Jwb : Traumaà ligament yg jd bantalan terkena tekanan dr gigi à ligament tersebut mengalami nekrosis à gigi nya itu menmpati jaringan periodontal à terjadi nekrosis dan menyebabkan MALPOSISI. (KURANG DR 24 JAM)


Proses penyembuhan fraktur  Akibat dari fraktur tulang akan mengadakan atau mengalami 
proses penyembuhan, penyembuhan tersebut memerlukan proses agak 
lambat, karena melibatkan pembentukan tulang baru. Stiawan et al (2000,  hal 121)menjelaskanprosesp enyembuhanfraktur kedalam empat tahap, 
yaitu : 
a. PembentukanProkallus/ Haematoma  Haematoma terbentukpada4 8 sampai72 jam pertamapadadaerah 
fraktur yang disebabkan karena adanya perdarahan yang terkumpul di 
sekitarfraktur yaitu darahdaneksudat, kemudian akandiserang oleh 
kapiler sel darahp utih terutama n e r t r o f i l dandiikat oleh m a k r o f a g, 
sehingga terbentuk jaringan gr a n u l a s i. 
b. PembentukanKallus 
Sela ma empat sa mpai lima hario s t e o b l a s t menyusun trabekula (alveolar yg ada porusnya2) di sekitar 
ruangan-ruangan yang kelakm enjadi salurana v e r s t .Jaringan itu ialah 
jaringano s t e o i d,disebut jugak a l l u s yangb erfungsi sebagaibidai(s p l i n t ) 
yang terbentukpada akhirminggu kedua. 
c. Ossifikasi (Kalsifikasi)  Dimulai pada dua sampai tiga minggusetelah fraktur jaringank a l l u s 
akhirnya akandiendapi oleh garam-garam mineral,dan akan terbentuk
tulang yang akanm enghubungkan kedua sisi yangpatah
d. Penggabungan danRemodelling 
Kallus tebal diabsorbsi oleh aktivitasdari osteoklastdan osteoblast 
menjadi konteks baru yang sa ma dengan konteks sebelum fraktur. 
Remodellingb er langs ung e m pat sa m pai d e la pan b u lan

NB : mira
  1. Hematoma
Pembuluh darah robek & terbentuk hematoma di sekitar & did lm fraktur (Apley.1995). hal ini mengakbatkan gangguan suplay darah pd tulang yg berdekatan dg fraktur & mematikannya (Maurice King. 2001)
  1. Proliferasi
Dalam 8 jam stlh fraktur tdp reaksi radang akut disertai proliferasi sel di bwh periosteum & did lm saluran medulla yg tertembus.
Hematoma yg membeku perlahan2 diabsorbsi & kapiler bau yg halus berkembang ked lm daerah itu (Appley. 1995)
  1. Pembentukan callus
Selama bbrp minggu berikutnya, periosteum & endosteum menghasilkan callus yg penuh dg sel kumparan yg aktif. Dengan pergerakan yg lembut dpt merangsang pembentuukan callus pd fraktur tsb (Maurice King. 2001)
  1. Konsolidasi
Selama stadium ini tulang mengalami penyembuhan terus menerus, fragmen yg patah te5tap dipertahankan oleh callus sedangkan tulang mati pd ujung dari masing2 fragmen dihilangkan scr erlahan, dan ujungnya mendapat lebih banyak callus yg akhirnya mjd tulang padat (Maurice Kibg. 2001). Ini adl proses yg lambat & mkn perlu bbrp bulan sblm tulang cukup kuat utk membawa beban yg normal (Appley. 1995)
  1. Remodeling
Tulang yg terbentuk, dibentuk kembali shg mirp dg struktur normal (appley. 1995). Semakin sering pasien menggunakan anggota geraknya, smkn kuat tulang baru tsb (Maurice King . 2001)


MAPPING :
Kecelakaan

        Trauma maxillofacial

Fraktur dental                                                                                                                                   fraktur alveolar

Laserasi                                luksasi derajat 2


Kalsifikasi

perawatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar