Jumat, 30 September 2011

LBM 4 BLOK 13






STEP 1
-          Tidak ada
STEP 2
-          Maloklusi dan diagnosis ortodontik
-          Maloklusi dan penentuan diagnosis ortodontik
STEP 3
MALOKLUSI
  1. 1.      Definisi :
  • Oklusi abnormal yg ditandai dg tdk bnrnya hub antar lengkung dr bidang spatial atau  anomaly abnormal dlm gigi
  • Penyimpangan dr oklusi normal yg mggu fungsi gigi
  • Suatu kelainan susunann gigi geligi yg berhub dgn kelainan rongga mulut atau fungsi
  • Bentuk hub RA RB yg menyimpang dr bentuk standart yg dtrima sebagai bntuk yg normal
  1. 2.      Etiologi
  • Faktor luar :
      Herediter : poligenik ( gab.dr ayah dan ibu ada), monogenic (cenderung ikut ayah atau ibu)
      Bad habbit
      Ketidak seimbangan kel endokrin à Gangguan metabolisme
      Gang penya. Infeksi
      Malnutrisi
      Kelainan konginetal
      Trauma : prenatal ( trauma saat kelahiran : penggunaan forcep)
      Sikap tubuh à bisa ke bad habbit
  • Factor dalam (local) :gigi ( anodontia , anomaly bentuk gigi ,) system neuromuskuler, tulang dr wajah (maxilla dan mandibula), jar lunak (tidak otot)
Celah pada bibir dan palatum. Serta kelainan pd rahang dan muka sebagian,

  1. 3.      Klasifikasi
  • Menurut angle
  • Kelas I : tonjol mesiobucal mi atas beroklusi dgn cekung bucal M1 bawah, hub skeletal dan fungsional masih normal
Tipe I : crowded anterior
Tipe II: kaya Protusi maksila anterior
Tipe III : crossbite anterior
Tipe IV : Croosbite posterior
Tipe V mesial drifting posterior
  • Kelas II : tonjol mesiobucal M1 atas berada lebih ke mesial dr posisi kelas I
1. Divisi I ( gigi incisivusnya labioversi )
2. Divisi 2 (Relasi molar sprt kelas II , I 2 Maksilanya itu typed secara labial atau mesial)
                        3. subdivisi (yg satu normal yg satu maloklusi, terjadi pd satu sisi lgkung dental )
  • Kelas III : TONJOL MESIobukal M1 atas berada lebih ke distal dr posisi kelas I, dibagi 2 : false( terdapat gejala sprt kelas III yg ditandai dgn grkan mandibula ke anterior saat mntup mulut, disebut kelas III postural atau habitual, Bisa balik ke kelas I) true( relasi tonjol mesiobukal M1 ra beroklusi dg celah interdental antara M1 dgn M2 RB, Tidak bisa balik k kelas I )
Berdasarkan incisivusnya
  • Kelas I : incisor edge nya I bawah oklusi terletak dibawah cingulum plateu incisivus RA
  • Kelas II : incisor edge nya terletak pd bag palatal sampai cingulum plateu pd I Atas
Dibagi : divisi I ( central incisor RA proklinasi ) , DIVISI II ( sentral Incisor RA mglami retroklinasi)
  • Kelas III : incisor edge pd RB oklusi pada bag anterior sampai cingulum plateu pd incisive RB
Klasifikasi skeletal mnrt SIMON
  1. 1.      Dari FHP ( orbital atau porion ), ada :
Abstraksi ( menjauhi) atraksi( mendekati)
  1. 2.      Bidang orbital
Menjauhi ( protraksi)
Terlalu mundur ( retraksi)
3. Dari bidang mid sagital : kontraksi ( mendekati ) distraksi ( menjauhi)


  1. Macam
-          Protusi ( gigi yg posisinya maju kedepan )
-          Intrusi ( pergerakan gigi menjauhi bidang oklusal) dan ekstrusi( pergerakan gigi mendekati bdg oklusal )
-          Crossbite ( rahang dalam keadaan relasi sentrik terdapat kelainan dalam arah transversal dari gigi maxilla thdp mandibula
-          Deepbite ( jarak menutupnya bag incisal incisivus maxilla thdp mandibula melebihi 2 – 3 mm
-          Openbite( adanya ruangan oklusal / incisal dr gigi saat RA dan RB dlm oklusi sentrik )
-          Crowded ( berjejalnya gigi diluar susunan normal)
-          Diatema ( keadaan adanya ruang pada gigi geligi yg seharusnya berkontak )
  1. 5.      Type :
-          Dental
-          Skeletal
-          Dentoskeletal
-          Fungsional ( adanya kelainan otot2 Karena mempengaruhi gangguan saat mengunyah , karena mastikasinya)
  1. 6.      Dampak
-          Gangguan fungsi pengunyahan
-          Gangguan fungsi bicara
-          Factor psikologis
-          Gangguan esthetic
-          Gangguan TMJ
-          Gigi crowded sulit dibersihkan
  1. 7.      Ciri2 Oklusi normal
-           
  1. 8.       Ciri2 oklusi ideal
-           
Cara penentuan diagnosis ortodontik
  1. Mekanisme
  • Anamnesis  : study model à dilihat dari gigi
  • Diagnosis sefalometrik


SKENARIO
-          angle :
dental : termasuk angle kelas II
Karena tonjol mesiobucal gigi M1 RA beroklusi dgn celah interdental gigi M1 RB


-          SIMON :
Skeletal : protraksi ( karena lengkung gigi RA lebih ke anterior di banding bidang orbital )
-          Temukan yg lebih pas dr scenario ?
-          Mengapa gigi mengalami supraoklusi, deep bite
-          Rencana perawatan untuk gigi pasien ini, orto yg seperti apa?
STEP 4
Konsep mapping












Maloklusi adalah oklusi abnormal yang ditandai dengan tidak benarnya lengkung hubungan antar lengkung disetiap bidang spatial atau abnormal dalam posisi gigi.
Maloklusi adalah kondisi oklusi intercuspal dalam pertumbuhan gigi diasumsikan sebagai kondisi gigi yang tidak regular.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar