Jumat, 11 Februari 2011

BLOK 10 LBM 4


LBM 4 BLOK 10

oleh Panji Pratikno pada 04 Desember 2010 jam 8:03
KISTA
  1. 1.      Definisi :
è Sebuah rongga patologis berisi bahan berupa cairan, semi cairan, atau gas dan bukan terbentuk akibat akumulasi pus.
è Suatu rongga dalam tulang atau jaringan lunak yang dibatasi oleh jaringan epitel berisi cairan, cairan mengandung kolestrik, dalam jaringan dermis atau sub kutan.
è Sebuah kantung tertutup yg dibatasi oleh membrane atau dinding yg jelas (terdapat batas epitel didlm kapsul jaringan ikat, oleh sebab itu tdk ada keluhan rasa sakit) yg brisi cairan / material setengah cairan yg tumbuh scra abnormal didlm salah satu rongga / substansi suatu organ, dapat menyebabkan pembasaran intra oral atau ekstra oral yg secara klinis menyerupai tumor jinak.

  1. 2.      Klasifikasi :
  • Menurut archer :
  1. Developmental :
  • Berasal dari gigi( odontogenik) :
-          kista periodontal
-          dento periostil
-          dento alveolar, radikular , kista dentigerous / folikuler (timbul didaerah gigi yang tidak erupsi)
-          kista trimoideal/ kista keratin (karena perubahan lamina dentalis sebelum aposisi
-          kista nasopalatinal (lokasi di kanalis insisivus)
  •  tidak berasal dari gigi (non odontogenik) :
-          berfissure à naso alveolar, kista globule maksilaris, kista nasopalatinal, kista median ( kista palatines median, alveolar median, dan mandibula median )
-          brachial cleft (dermioid, kista epi dermiouid, duktus tirioglosal, brachial cleft servikal),
  1. Retention : mukokel dan ranula.
  • Berdasar epitel dan non epitel
    • Epitel : kista (radikular, apical, dan lateral), kista residual, kista paradental, kista inflamasi co lateral, à melibatkan jar epitel
-          Pertumbuhan  : odontogenik + non odontogenik
-          Inflamasi : cth à Kista radikuler , residual, paradental, colateral
  • Non epitel : Kista tulang soliter, kista tulang aneurisma. à melibatkan tulang (kista semu)

KISTA RADIKULER (kista periapikal)
  1. 1.      Definisi :
è Suatu kista yang berkembang dari proliferasi , sisa epitel di ligamen periodontium.
è Kista yang tumbuh dari epitel rest of mallassez (ligamen Periodontium) yang mengalami proliferasi oleh karena respon terhadap proses radang yang terpicu oleh karena infeksi bakteri pada pulpa yang nekrosis. Terbentuk dari iritasi kronis gigi non vital.
è Sel -sel epitel dalam strands jaringan yang ditemukan dalam dental granuloma, sel rest of mallassez, karena adanya iritasi yang mengakibat stimulasi oleh produk inflamasi yang terbentuk setelah pulpa gigi mati.
è NB : epitel rest of mallassez à Fragmen / Bagian kecil dr selubung akar epitel hertwig (terletak di lig periodontal)
  1. 2.      Etiologi :
ð Karena sisa – sisa epitel ligamen Periodontium sebagai akibat dari radang yang kronis.
ð Adanya gigi non vital kemudian terjadi inflamasi.
ð Diakibatkan gigi yg terjadi infeksi à berkembang menjadi granuloma yg berisikan sel epitel mallasez.

  1. 3.      Gejala Klinis :
    1. Lesi berukuran 10-15 mm, banyak terjadi di maksila, kista dibentuk di akar
    2. Asimptomatik (tanpa gejala)
    3. Terjadi rasa sakit dan pembengkakan bila terinfeksi<span>.</span>
    4. Perubahan warna gigi akibat hilangnya vitalitas.
    5. Apabila di radiograf hasilnya radiolusen yang berbatas tegas (kapsul jaringan ikat fibrous).
    6. Kista dapat mengakibatkan reabsorsi tulang, karena kista tumbuh sehingga merangsang sel osteoplas, pertumbuhan kista bertambah besar karena adanya tekanan osmotic (lewatnya cairan melalui membrane semi permiabel dari tekanan kecil ke tekanan yang besar) melintasi jaringan epitel.
    7. Kista yg besar dpt menekan nervus dentalis inf terjadi parastesi (mati rasa) bibir bawah
    8. Pembengkakan pada sub mukosa.
    9. Terkadang kalau kista terinfeksi dpt menyebabkan nyeri, rasanya tumpul dn berdenyut
    10. Bisa mengakibatkan gigi goyang kalau semakin besar , kalau kista besar terjadi penumpukan cairan di peri apical., lalu apex gigi yg dekat dengan kista terdesak.

  1. 4.      Gambaran Klinis :
    1. Jika kistanya semakin membesar akan terjadi pembengkakan keras di intra oral kearah buccal maupun lingual.
    2. Gigi yang bersangkutan terjadi nyeri jika kista terinfeksi.
    3. Gigi non vital yang ada kista nya berubah warna dan menjadi goyang.
    4. Ekspansi lebih lanjut akan menyebabkan erosi pada tulang dan fluktuasi.
    5. Kista umumnya kecil, tumbuh lambat, lama, warnanya sama dengan sekitar nya atau kebiruan, permukaan licin, tidak menimbulkan pembesaran tulang rahang yg bermakna.

  1. 5.      Gambaran radiologis :
-          Berupa lesi bulat berbatas jelas di region apical gigi.
-          Gambaran radiolusen melekat pada apical gigi., dikelilingi oleh tepi yg berbatas jelas, putih (radiopag)
-          Terlihat tdk adanya kontinuitas lamina dura dengan rarefaksi,
-          Tdk bisa di asumsikan sbg granuloma, scara radiografi.

  1. 6.      Gambaran histologi : Ada 3 lap jar kista radikuler :
    1. a.      Paling dalam : jar epithelium yg merupakan proliferasi sel” epithelium yg membatasi rongga kista.
    2. b.      Tengah : jar granulasi yg berisi dari infiltrasi sel” radang kronis (sel plasma dan sel limfosit < intinya berwarna hitam>), banyak ada neutrofil.
    3. c.       Terluar : jar ikat fibrous merupakn kapsul pembungkus kista

  1. 7.      Secara histopatologis :
Kista ditandai dg adanya suatu rongga yg berlapiskan epitel, tdk mengalami keratinisasi squamosa dan memiliki ketebalan yg berfariasi. Secara khas nya dpt dilihat adany proses radang dengan ditemukannya dengan bnyk nya sel neutrofil pada dinding kista.

  1. 8.      Patofisiologi :
Nekrosis à inflamasi à sakit à memicu adanya sel malessez à berproliferasi à kista à kista membesar à terinfeksi à menimbulkan pus atau peradangan à sakit (sakitnya ini karena peradangan bukan karena kista nya)
ð Peradangan (diakibatkan dari kematian pulpa,jika sampai apex maka terjadi periodontitis, kalau akut < perkusi menimbulkan rasa sakit, reaksi toksik bakteri > maka dapat berkembang menjadi abses periapikal, kalau kronis < perkusi nyeri sedikit tp bisa tidak nyeri sama sekali> dpt menjadi granuloma) à terbentuk granuloma àsel mallasez terjebak dalam granuloma à dirangsang untuk berproliferasi à massa sel jd berkembang à karena adanya tekanan osmotic dan proliferasi epitel à kista membesar à toksik bakteri dari gigi non vital àakut lagi à pasien menjadi sakit lagi.

  1. 9.      Penatalaksanaan :
  • Rontgen untuk melihat seberapa besar kista nya
  • Di aspirasi à disedot jaringan nya sedikit, ditemukan cairan kuning kecoklatan yang mengandung kristal kolestrin. Untuk mengetahui sel – sel tersebut merupakan sel – sel kanker atau tidak.
  • Perawatan kista radikuler dengan cara enukleasi (mengeluarkan seluruh batas sel dan semua isinya, dari jar ikat sampai ke jar.fibrous dan jaringan yang sehat) melalui alveolus pada saat ekstraksi à jika ukurannya bertambah besar
  • Dengan perawatan endodontic, menggunakan alat ditusuk kedlm dinding kista untuk mengeluarkan cairan (drainase)
  • Dilakukan tindakan control infeksi, marsupialisasi (metode pembedahan untuk membuka rongga kista untuk mengubah rongga tertutup menjadi kantung terbuka dengan menggunakan insisi setelah itu dijahit) dengan biopsy, dan penyembuhannya lama. 
è Dilakukan apabila jaringan nya tdk dpt diangkat secara utuh, dengan cara pemberian anastesi local, di insisi (diberikan kasa, dan setiap minggu diganti kasanya hingga beberapa minggu), kalau ukuran sudah mengecil baru boleh diambil (enukleasi), setelah itu dijahit.

10.  DD :
Abses periapikal : kalau abses isinya pus, sama – sama  ditandai dengan gigi non vital.
Sentral giant sel granuloma
Odontogenik dan non odontogenik tumor
Metastatic tumor


11.  Pembentukan kista berapa lama?

Kista terbentuk dari iritasi kronis yang non vital
-          Tergantung dari granula periapikal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar