Jumat, 11 Februari 2011

BLOK 7 LBM 6


SEMEN
Definisi :
Bhn non logam kegunaan u restorasi jangka panjang
Bhn non logam kegunaan u restorasi jangka panjang
Bahan yang digunakan sebagai base,lhuting dan lining pada penyemenan gigi
Setiap bahan yang menjadi massa keras setelah dicampur air
Sebagai bahan tambal mempunyai tekanan lebih rendah dari pada amalgam
Bahan tambal yang merekat pada struktur gigi
Bahan tambal non logamyg digunakan untuk restorasi gigidalam jangka panjang maupun pendek serta melekatkan gigi tiruan

Fungsi
- Merekatkan gigi tiruan & peralatan orthodontic,serta meratakan post dan pasak untuk retensi restorasi
- Sebagai kavitas lining
- Untuk pengisi saluran akar
- Restorasi gigi susu
- Restorasi estetik pada gigi depan
- Penutup fissure
- Pelapik kavitas
- Untuk melindungi pulpa terhadap trauma


Jenis :
Seng Fosfat
Seng Oksida Eugenol
Polikarboksilat
Silikat
Silikofosfat
Ionomer Kaca
Ionomer Kaca modifikasi Logam
Resin
Kalsium Hidroksida

Syarat
tidak menimbulkan reaksi alergik
tidak mutagenik
Tidak larut saliva dan cairan mulut
Hrs tdk bersifat racun
Tdk mengiritasi jar.pulpa dan lainnya
Perlindungan jar.pulpa terhadap pengaruh restorasi
-sifat mekanis harus memenuhi persyaratan untuk tujuan penggunaan bahan tersebut,misalnya semen untuk cavity lining haruslah menghasilkan kekuatan yang cukup dalam waktu cepat untuk memungkinkan bahan tambal dimasukkan kedalam cavitas

-bersifat bakteriositas bila dimasukkan kedalam cavitas yang masih mengandung sisa karies
-Biokompatibilitas
-sifat adhesive terhadap gigi dan material restorasi
-menyerupai sifat optis jar. Gigi dan mempunyai sifat reologi
-mempunyai penyegel(kekuatan tepi) untuk mencegah kebocoran marginal
-memounyai sifat optic yaitu, menyerupai sifat optis jaringan gigi
-mempunyai ikatan dengan email dan dentin dan dpt melekat dengan email dan dentin
-mempunyai sifat anti karies karena melepaskan flour

Faktor kegagalan
-Perbandingan bubuk dan air tidak tepat
-Cara pengadukan
-Cara pengerasan (contoh pada bracket)
-Kontaminasi bahan lain
-Adanya kontaminasi atau penambahan air pada saat penambahan adonan sehingga mempercepat reaksi pengerasan ,jadi waktu manipulasi cepat.
-jika email tidak ada resiko untuk bocor sangat besar
-kebocoran miko pada foramen ,menyebabkan cairan masuk, jaringan periapikal sepanjang interfacial antara bahan pengisi saluran akar
-karna kurangnya daya adhesi antara bahan semen dan gigi

Seng Fosfat
Fungsi :Bahan perekat untuk Restorasi dan Peralatan Ortodontik, sebagai basis tambalan
Manipulasi :
Campurkan bubuk dan liquid dengan ratio 6:1 atau sesuai kebutuhan,
campurkan sampai membentuk adonan yang tidak cair tidak padat
aduk dengan putaran melawan jarum jam
tempatkan adonan pada tumpatan yang telah diberi semen eugenol sebagai subbasis
waktu pengerasan yang memadai adalah 5-9 menit, buang kelebihan tumpatan
Komposisi :
Oksida seng 90% dan magnesium 10 %
Kekurangan dan Kelebihan :
Sifat :
Daya larut relatif rendah di dalam air
Keasamanan  semen cukup tinggi


Seng Oksida Eugenol
Fungsi :Bahn perekat smntara dan permanen restorasi, digunakan sebagai tambalan sementara, sebagai bahan pelapik, bahan pengisi saluran akar, pembalut periodontal dan pada perawatan pulpotomi
restorasi sementara dan menengah
bahan perekat/pengikat sementara dan permanen untuk restorasi
Klasifikasi :
empat jenis OSE ,semen OSE
Tipe1 digunakan untukn semen sementara.
Tipe2 digunakan untuk semen permanen dari restorasi atau alat-alat yang dibuat di luar mulut.
Tipe3 digunakan untuk restorasi sementara dan basis penahan panas.
Tipe4 digunakan untuk pelapik kavitas

Manipulasi :
Dicampur antara bubuk dengan liquid dan bubuk / pasta dan pasta dengan komposisi seimbang agar didapat adonan berbentuk dempul
Komposisi :
Oksida seng dan eugenol
         
Kekurangan dan Kelebihan :
Kekurangan :
mempunyai potensi iritasi terhadap jaringan

Kelebihan :
daya antibakteri
kemampuan semen untuk meminimalkan kebocoran micro
memberikan perlindungan terhadap pulpa
Sifat :
PH-nya mendekati 7 yang membuatnya menjadi salah satu semen dental yang paling sedikit mengiritasi
Sifat fisik , rasio bubuk cairan akan mempengaruhi kecepatan peng erasan
Kekuatannya berkisar 3 – 55 Mpa, tergantung kegunaanya


Polikarboksilat
Fungsi :Bahn perekat smntara dan permanen restorasi
Manipulasi :
Campurkan bubuk dan liquid dengan ratio 1,5:1 atau sesuai kebutuhan,
campurkan sampai membentuk adonan yang tidak cair tidak padat
aduk dengan putaran melawan jarum jam
tempatkan adonan pada tumpatan yang telah diberi semen eugenol sebagai subbasis
waktu pengerasan yang memadai adalah 2,5-5 menit, buang kelebihan tumpatan
Komposisi :
Cairan : larutan air dari asam poliakrilat dari asam akrilik dengan asam karboksilat lain yang tidak jenuh, misal asam itakonik
Bubuk : oksida seng dengan ejumlah oksida magnesium
Kekurangan dan Kelebihan :
Kelebihan :
Waktu pengerasan lebih cepat dari seng fosfat
Kekurangan :
tidak sekaku semen fosfat
modulus elastis kurang dari setengah semen fosfat

Sifat :
tindakan pengadukan dan penempatan dengan getaran akan menurangi kekentalan semen
waktu pengerasan lebih pendek ketimbang seng fosfat yaitu sekitar 2,5 menit
daya larut rendah
pH cairan sekitar 1,7 tetapi dapat dinetralkan dengan cepat oleh bubuknya


Silikat
Fungsi : Restorasi gigi anterior
Komposisi :
Silika (SiO2), Alumina (Al2O3), senyawa fluorida,beberapa garam kalsium

Kekurangan dan Kelebihan :
Kelebihan :
Warnanya sesuai ngan warna gigi dan cocok digunakan untuk restorasi gigi anterior

Kekurangan :
kekuatan tensilnya kurang baik
mudah larut terhadap asam yang terdapat dalam plak yang melekat di atasnya

Sifat :
terikat secara kimiawi dengan struktur gigi(kekuatan ikatan denngan email akan lebih besar daripada dengan dentin)
Waktu kerja untuk semen polikarboksilat jauh lebih pendek daripada semen seng fosfat, yaitu sekitar 2,5 menit dibandingkan 5 menit untuk seng fosfat
Kekuatan kompresi dari semen polikarboksilat adalah sekitar 55Mpa
Modulus elastisitasnya kurang dari setengah dari semen seng fosfat
Sifat biologi , pH kurang dari 3 pada dimasukan dalam kavitas, dan tetap barada dibawah 7
Daya larut semen di dalam ir memang rendah, tetapi jika terpajan asam-asam organik dengan pH 4,5 atau kurang, daya larutnya meningkat sangat besar

Silikofosfat
Fungsi :
Bahan perekat untuk restorasi, bahan tambalan sementara dan tambalan gigi desidui, bahan perekat fixed restoration, bahan band orthodontics, juga sebagai bahan pembuatan die
Manipulasi :
manual diatas glass lab maupun secara mekanis dengan menggunakan amalgamator
Komposisi :
campuran/ kombinasi antara bubuk seng oksida dan silikat
Kekurangan dan Kelebihan :
Sifat :
mekanis, flsis, kimia, adhesif dan biologis yang cukup baik.
strength yang tinggi, kelarutan yang rendah dalam rongga mulut, serta memiliki kandungan fiuorida yang bertujuan untuk mencegah terjadinya karies sekunder dan dapat meremineralisasi email dan dentin



Ionomer Kaca
Fungsi :
Bahan perekat restorasi & restorasi gigi anterior
Kaping pulpa dan pengisis saluran akar
Perekatan alat Ortodontik
Perantara gigi dengan tambalan komposit
Sebagai bahan reparasi sekeliling pinggir restorasi lama

          Klasifikasi :
Tipe I (konvensional) sebagai bahan perekat restorasi
Tipe II sebagai bahan restorasi

Ada 4 :
Ionomer Kaca konvensional
Ionomer Kaca hybrid
Kaca tricure
Ionomer Kaca metal
         
Komposisi :
Liquid : Terdapat cairan asam tartaric yang dapat meningkatkan stabilitas material,poliakrilik acid
Powder : Kaca kalsium fluoro aluminosilikat yang larut dalam asam (poliakrilik acid)

Manipulasi :
Ada 2 :
Mekanis : Menggunakan amalgamator
Manual :
Ada 3 cara ( sircular motion , figure eight, fold and press motion )
Menggunakan alat (semen spatel(untuk mengaduk), plastis instrument(untuk memasukkan ke dalam cavitas))
Powder : Liquid = 1,3 : 1 atau sesuai anjuran pabrik
Pencampurannya hingga tampak glossy (mengkilat) tidak boleh hingga buram

Cara Pengerasan :
Menggunakan sinar
Didiamkan

Kelebihan dan Kekurangan :

          KELEBIHAN
            Tahan terhadap penyerapan air dan kelarutan dalam air
            Kemampuan berikatan dengan email dan dentin
            Memiliki angka retensi gigi
            Biokompabilitas
Estetika (penambahan radio opak untuk penyamaan warna dengan gigi)
Mempunyai kekuatan kompresi yang tinggi.
Bersifat adhesi.
Tidak iritatif.
Mengandung fluor sehingga mampu melepaskan bahan fluor untuk mencegah karies lebih lanjut.
Mempunyai sifat penyebaran panas yang sedikit.
Daya larut yang rendah.
Bersifat translusent atau tembus cahaya.
Perlekatan bahan ini secara fisika dan kimiawi terhadap jaringan dentin dan email.
Di samping itu, semen glass ionomer juga bersifat bikompabilitas, yaitu menunjukkan efek biologis yang baik terhadap struktur jaringan gigi dan pulpa. Kelebihan lain dari bahan ini yaitu semen glass ionomer mempunyai sifat anti bakteri, terutama terhadap koloni streptococcus mutant (mount, 1995).



          KEKURANGAN
          Tidak dapat menahan tekanan kunyah yang besar
            Tidak tahan terhadap keausan
            Daya lekat pasta lebih kecil terhadap dentin
            Setelah restorasi butuh proteksi
            Kekerasan kurang baik
            Rapuh dan sensitive terhadap air pada waktu pengerasan
            Dapat larut dalam asam dan air

Sifat :
Mampu melepaskan fluor,tetapi belum banyak digunakan sebagai siller(perekat,berwarna hitam,bersifat getas) saluran akar
Hampir sama dengan semen silikat (kekuatan,transparan,kandungan fluoride semen nya lebih unggul dari semen jenis Zinc Okside)
Mempunyai sifat adesif
Sebagai insulator terhadap thermal shock(perubahan suhu mendadak)
Mempunyai sifat flow

Ionomer Kaca modifikasi Logam
Fungsi :
Untuk restorasi gigi posterior sebagai alternatif amalgam, restoratif konserfatif  kelas 1
Klasifikasi :
          Metode 1 : mencampur bubuk logam amalgam yang berpartikel sfersis dengan bubuk ionomer tipe II sering disebut semen gabungan logam  campur perak
            Metode 2 : mencampur bubuk kaca dengan partikel perak  dengn pemanasan tinggi sering disebut cermet
Manipulasi :
Komposisi :
Kaca ionomer dan partikel logam
Kekurangan dan Kelebihan :
Sifat :
Peningkatan ketahanan terhadap keausan
Waktu pengerasanya cepat
Potensi adhesi dan gaya tahanya terhadap karies




Resin
Fungsi : kegunaan khusus dan umum
Bahan perekat untuk restorasi dan peralatan ortodontik
Sebagai jembatan berikatan resin
Bracket ortodontik
Restorasi kaca keramik
Manipulasi :
          Tardapat 2 macam , yaitu bubuk – liquid, pasta – pasta
Campurkan dengan ratio secukupnya
Kedua komponen diaduk diatas kertas aduk khusus selama 20 – 30 detik
Saat pembuangan kelebihan semen saat yang kritis, jika kelebihan semen dibuang pada keadaan karet akan mengakibatkan semen tertarik keluar dan mengakibatkan karies sekunder. Yang terbaik saat membuang kelebihan semen segera setelah restorasi dipsang dengan benar.

Pada sementasi untuk inlay, mahkota dan jembatan yang seluruhnya keramik.
Untuk mendapatkan retensi yang terbaik, permukaan bawah dari restorasi kaca-keramik biasanya dietsa dan dioles lapisan silane sebelum disemen.
Komposisi :
Matriks resin dengan bahan pengisi anorganik yang telah diproses dengan silane, organofosfonat hidroksietil metakrilat (HEMA), 4-metakrilat trimellitik anhidrat
Kekurangan dan Kelebihan :
Kekurangan :
Mengiritasi pulpa
Sifat :
Tidak mudah larut dalam cairan mulut


Kalsium Hidroksida
Fungsi : Untuk bahan penutup pulpa dan basis penahan panas
manipulasi
Ada 2 :
a. Mekanis : Menggunakan amalgamator
b. Manual :
Ada 3 cara ( sircular motion , figure eight, fold and press motion )
Menggunakan alat (semen spatel(untuk mengaduk), plastis instrument(untuk memasukkan ke dalam cavitas))
Powder : Liquid = 1,3 : 1 atau sesuai anjuran pabrik
Pencampurannya hingga tampak glossy (mengkilat) tidak boleh hingga buram

Cara Pengerasan :
a. Menggunakan sinar
b. Didiamkan







Daftar pustaka :

·         Lasminda Syafiar, drg., M. Kes.
·         Sitti Chadidjiah A.Z., drg.Universitas Sumatera Utara
·         Henry Lee, Modern method of restorative dentistry, Chicago, Berlin, Rio de Janeiro, Tokyo Quintescence Publishing Co., 1982.
·         John F. Mc. Cabe, Applied Dental Materials, seven edition Oxfrod, London, Eidenburgh Boston, Melbourne, Be
·         J.Philips: Buku Ajar Ilmu Kedokteran Gigi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar