Jumat, 11 Februari 2011

BLOK 11 LBM 5


SGD LBM 5 BLOK 11

oleh Panji Pratikno pada 07 Februari 2011 jam 10:09
INFEKSI VIRUS HIV
1.      Definisi
-          Merupakan infeksi virus yg menyebabkan AIDS dgn cara menhyerang sel darah pth yg dpt menyebabkan penurunan daya tahan tubuh
-          Virus yg menyerang system kekebalan tubuh shngg tubuh sulit untuk membunuhnya, disertai gejala oportunistik
-          Merupakan infeksi retrovirus(mempunyai siklus dr RNA menjadi DNA), mulai dari RNA menjadi DNA melalui replikasi
-          Menyerang CD4 pada sel darah putih dan melakukan perkembangbiakan disitu shng penderita mudah mengalami mudah sakit walaupun pnyktnya ringan, disertai gejala oportunistik

Jumat:
♫      Anggota dari genus retrovirus bagain dr keluarga retroviridae yg ditandai dgn periode latensi yg panjang dan sebuah sampul lipit dari sel host awal yg mengelilingi sebuah pusat protein/ RNA
♫      Suatu virus yg bersifat limfotropik khas dan mempunyai kemampuan merusak sel darah putih spesifik yaitu sel limfosit T helper/ sel limfosit pembawa factor T4(CD4)
♫      Virus yg menginveksi kekebalan tbh manusia yaitu CD4 dan Tsel dan makrofag, sehingga dapat merusak kekebalan tubuh manusia
♫      Jenis parasit obligat yaitu virus yg hanya hidup dalam sel atau media hidup
♫      Virus yg dapat menyebabkan AIDS(merupakan fase terminal dari HIV) dengan cara menyerang sel darah putih yg bernama sel CD4, sehingga dapat merusak kekebalan tubuh manuasia

2.      Etiologi
-          Disebabkan oleh virus, dpt ditularkan melalui air ludah, suntikan yg bergantian, air mata, obat narkotika, transfuse darah, air susu, afinitas yg kuat terhadap limfosit T, hubungan seksual yg berganti2 pasangan
-          Virus HTLII ,LAV, RAV

Jumat:
♫      Ditularkan oleh suatu cairan tubuh termasuk darah, semen, cairan vagina, dan air susu
♫      HIV1, ada diasiaà disebabkan oleh LAV, HTLV3, memiliki 10 sub tipe B melalui homoseksual dan penggunaan obat suntik. Tipe C dan E melalui hubungan seksual
♫      HIV2, masih terisolasi di afrika baratà adanya perbedaan gen dengan asia sehingga tidak ada di asia
♫      Terdapat di sel monosit, makrofag, sel glia(jar.otak), sehingga bisa menyebabkan kambuhan

3.      Gejala dan komplikasi
-          Stadium 1, infeksi utama: Tanda gejala(masih normal aktivitasnya ttp dia terkena flu)à adanya pembengkakan dikel getah benih
-          Stadium 2, asimtomatik: Radang disudut bibir, ispa(infeksi saluran pernafasan akut), penurunan BB <10%
-          Stadium 3, simtomatik(sudah menunjukkan gejala): demam berkepanjangan, TB paru, pneumonia, penurunan BB >10%
-          Stadium 4, ditandai AIDS(CD4 <200 mikro liter): berat badan turun, kaposis sarcoma, septicemia, kandidiasis pd kerongkongan, tenggorokan, saluran paru, herpes simplek, kehilangan BB > 10%

Jumat:
1.               Saluran pernafasan à penderita mengalami nafas pendek, nyeri dada, demam dan batuk berlangsung >1bulan, bisa terjadi candidiasis orofaringeal
2.               Saluran pencernaan à hilang nafsu makan, mual, muntah, mengalami penyakit jamur dan rongga mulut pd kerongkongan,
3.               System persyarafan à terjadinya gangguan persyarafan sntral, ingatan kurang, sakit kepala, susah berkonsentrasi
4.               System integument à bisa mengalami herpes simplek
5.               Saluran kemih dan reproduksi wanita à penyekit jamur di vagia, sifilis

♫      Infeksi primer dari HIV, berjalan beberapa minggu setelah terserang HIV, à demam, nyeri dada, 4-11 hari  masa antara infeksi mukosa
♫      Periode laten, masa inkubasi 10thn à asimtomatik, tidak ada gejala apa2, tetapi sebagian ada yg menyalami pembengkakan getah bening
♫      Periode >10thn à infeksi oportunistik(masa inkubasi)

4.      Pathogenesis
-          HIV merupakan virus RNA dan mempunyai enzim transkriptiase à + infeksi à membentuk DNA à virus masuk ke inti sel à menjadi DNA provirus à berintegrasi dgn DNA à mengalamai replikasi à menghasilkan 3: virus RNA, protein virus, punya enzim transkriptiase(untuk menghasilkan salinan RNA kemudian dimasukkan ke dalam sel RNA pada host)

Jumat:
♫      Menyerang kekebalan tubuh, yg terdiri sel Tsel dan CD4 à menurunkan fungsi imun à mengikat CD4 à virus masuk à melepaskan bungkusnya dengan enzim transcript merubah bentuk RNA agar dapat bergabung dengan DNA sel target à dapat berkembang biak à virus meginfeksi secara irreversible dan berlangsung seumur hidup
♫              HIV hanya menginfeksi sel-sel yg membawa reseptor membrane tertentu yg memungkinkan virus tersebut berikatan dengannya, salah satunya adalah antigen CD4. Sel-sel yg membawa antigen CD4 yg dapat terinfeksi oleh HIV adalah makrofag, sel imun kulit(sel langerhans), astrosit susunan syaraf pusat dan sel T helper(makrofag dan sel T helper à dikelenjar limfe. Limpa, dan sumsum tulang).
        Sel-sel tersebut menularkan virus ke sel-sel normal yg melewati tempat tersebut, karena sel yg terinfeksi dalam organ limfoid banyak. Hal ini berarti bahwa meski virus tidak terdeteksi dalam darah, virus masih cenderung terdapat sel yg tidak tersirkulasi.
        Virus mengikat CD4 untuk menginfeksi sel disamping itu harus mengikat reseptor permukaan sekunder(makrofag dan sel T helper). Reseptor makrofag disebut CCRr, sedangkan pada sel T helper disebut CXCR4.
HIV menginfeksi makrogaf pada tahap awal à HIV tidak menghancurkan makrofag namun bertahan didalam sel bertahun-tahun à bereplikasi dan bermutasi à starin yg bermutasi muncul mengikat reseptor CXCR4 à menginfeksi sel T herlper dan makrofag à enzim protease mempercepat masuknya HIV à membunuh sel T helper à kadar sel T helper dalam darah kurang dari 200L à terjadi infeksi oportunistik dan penyakit yg menyertai AIDS
        Ketika HIV berproduksi, HIV menghancurkan membrane sel à menghambat kemampuan untuk melindungi diri dari radikal bebas atau membentuk super antigen yg menghancurkan sel
♫      Untuk pemetangan dibantu dgn enzim protease
♫      Pathogenesis 10tahap
1.      Virus bebas tetapi telah berada dalam tubuh.
2.      Pengikatan dan pemanduan : gl 120 dari virus mengikat pada reseptor CD4 dan salah satu reseptor bersama (CCR5 atau CXCR4). Molekul reseptor adalah umum di permukaan sel. Kemudian virus memadukan dengan sel.
3.      Infeksi : virus menembus sel. Isi dikosongkan dalam sel.
4.      Reverse transcription : serat tunggal RNA virus diubah menjadi DNA 2 serat oleh enzim reverse transcriptase.
5.      Penyatuan : DNA virus disatukan dengan dalam virus yang baru terbentuk DNA sel oleh enzim integrase.
6.      Transcription : waktu sel yang terinfeksi membagi, DNA virus ‘dibaca’ dan rantai protein yang panjang dibuat.
7.      Perakitan : sekelompok rantai protein virus mengumpul.
8.      Tonjolan : virus belum matang mendesak ke luar sel, diikuti oleh beberapa selaput sel. Enzim protease mulai mengelola protein.
9.      Virus belum mayang melepaskan diri dari sel yang terinfeksi.
10.  Menjadi matang : rantai protein pada bibit virus baru dipotong oleh enzim protease menjadi protein tunggal. Protein ini menggabung menjadi virus yang siap bekerja.


11.  Manifestasi pada oral
-          Ulcus multiple, berwarna kekuningan, tepi merah, bulat,(karena adanya inveksi lain, ex:herpes simplek)
-          terdapat bercak putih pada dorsum lidah, dapat dikerok
-          hairy leuplakia
-          kandidiasis oral
-          adanya gingivitis
-          bau mulut
-          RAS mayor
-          Herpes simplek
-          HIV necrotizing gingivitis maupun periodontitis
-          Karies gigi

Menurut  Shiod dan Pinborg 1987:
1.      Bakteri à HIV necrotizing gingivitis maupun HIV necrotizing periodontitis
2.      Virusà hairy leuplakia, herpes zoster, stomatitis herpetiformis, cytomegalovirus
3.      Jamur à candidiasis oral(thrush, acute atrophic can didiasis, chronic hyperplastic candidiasis, dan stomatitis angularis)
4.      Neoplasma à sarcoma kaposis

Menurut WHO, tergantung pd imun penderita dan lingkungan
1.      Kuat berhubungn dgn HIV à candidiasis  psudomembran dan eritematosus, hairy leuplakia, sakoma Kaposi, perodontal
2.      Kurang umumà infeksi bateri, tuberkolosis, infeksi virus, herpes simplek, HPV(seperti kutil, yg bisa ditubuh/mulut),varisella
3.      Jarang berhubungan à inveksi virus berupa sitomegalovirus, gangguan neurologis ex:fasial palsy dan trigeminal neuralgia

Untuk bayi yg baru lahir:
Lahiràinkubasià pembesaran limfa, kandidiasis

12.  pemeriksaan penunjang untuk tes HIV
-          urin, air liur
-          ELISA(enzim linked imunosorbent assay)(untuk mendeteksi virus HIV 1 or 2)à sensitifitas tinggi, biasanya memberikan hasil + 2-3bln sesudah infeksi, bila hasil tes + harus dilakukan pengulangan, kalau hasil tes masih + harus konfirmasi dengan tes yg lebih spesifik yaitu yg metode Western Blot
-          tes sederhana(diambil dari sempel darah)
-          tes konfirmasi/ tes western blood yg bertujuan untuk mengehui tes diatas dan memperkuat hasilnya
-          tes antigenvirus(scrining darah, tes sederhana)
-          PCR à untuk tes HIV pada bayi, menetap pada infeksi individu yg seronegatif pada kelompok resiko tinggi, tes konfirmasi HIV2
-          Pengujian CD4 à mengukur Thelper pada darah
-          Viral lot à mengukur darah, kalau tinggi maka semakin cepat perkembangn AIDS
-          Tes sel T limfosit
-          Tes immunoglobulin A, IgG, IgM

13.  Penatalaksanaan
-          Terapi antriretrovirus untuk memperpanjang waktu hidup saja
-          Untuk ibu hamilà neforapin(diberikan kepada ibu saat persalinan, pada dosis tunggal, kalau pada bayi diberikan 2-3hari dosis tunggal, penularan 47%) dan zidufidin(diberikan pada masa kemailan 2-12minggu, menurunkan angka penularan 67%) untuk mengurangi penularan ke bayinya
-          Saat kelahiran dilakukan dengan sesar saja, untuk mengurangi penularan
-          Bayi tidak boleh disusui ibunya, bayinya dilakukan vaksinasi
-          Memakai kondom saat melakukan hubungan seksual
-          Pengendalian oportunistik
-          Terapi AZT(Azidotimidin) à untuk menghambat replikasi antiviral immunodeficiency virus yg mengakibatkan enzim pembalik transkriptase
-          Terapi antiviral baru à beberapa antiviral baru yg meningkatkan aktivitas system imun dengan menghambat replikasi virus/ memutuskan rantai replikasi virus pada prosesnya. Obatnya adalah: didanosine, ribavirin, diedoxycytidine, recombinant CD4 dapat larut
a.       Obat penghambat reserve transcriptase nukleosida à zidovudine, AZT(Retrovir, Avirzid, Adovi, Zidovex)
b.      Obat penghambat reserve transcriptase non-nukleosida à nevirapine(nevirex, viramune), efavirenz(sustiva)
c.       Obat penghambat protease à indinavir(crixivan), saquinavir(invirase), ritonavir(norvir), nelvinafir(viracept, nelvex), neofinavir
-          Vaksin dan rekonstruksi virus


Pertanyaan2:
1.      Pathogenesis halitosis pada HIV apa???
-          HIV bisa menimbulkan xerostomia à halitosis
-          Adanya pembengkakan kel. Ludah à produksi saliva berkurang à xerostomia à halitosis

Jumat:
♫      Dari obat-obatan dicurigai adanya infiltrasi lemak pada kelenjar Parotis, sehingga duktusnya tersumbat
♫      Obat-obatan, pengkakan kelenjar Parotisà saliva berkurang àxerostomia à halitosis
♫      Penanganan diberikan permen karet tanpa gula (saliva stimulant)untuk memacu aliran saliva agar meningkat, pemberian saliva buatan(anhydrous cristaline maltose), perangsang kel.ludah diberikan pilocarpin/ betanicol

2.      Mengapa narkoba bisa menyebabkan HIV???
-          Narkoba bisa marangsang halusinasi, dll, à syaraf pusat terganggu à daya tahan tubuh jg terganggu

Jumat:
♫      Sebenarnya narkoba tidak mempengaruhi terjadinya HIV atau AIDS dan imun. Hanya saja mengonsumsi narkoba dapat mempengaruhi system saraf pusat yang menyebabkan seseorang tidak dapat berpikir secara sehat sehinga mempengaruhi tindakan dan asupan nutrisinya yang member dampak kepada keadaan kesehatan (imunya). HIV baru dapat terjadi bila memakai narkoba dengan fasilitas jarum suntik.

3.      Bagaimana terjadinya candidiasis pada penderita HIV???
-          Merupakan system infeksi oportunistikà imun turu
-          Karena inmun turun, imun turun diakibatkan karena turunnya CD4 yg disebabkan oleh penyerangan virus HIV. fungsi CD4 yaitu agar system  kekebalan tubuh berfungsi baik. Dari system kekebalan tubuh yg turun maka terjadi infeksi oportunistik à candidiasis

4.      Pathogenesis RAS pada HIV apa??
-          Terjadi karena obat2an(narkoba) yg dikonsumsi oleh penderita
-          RAS merupakan efek samping dari HIV
-          Penatalaksanaan
1.      Kortikosteroid sistemik à pemakaian prednisone dosis 40-60mg, lama terapi <2 minggu
2.      Kortikosteriod topical à salep
a.       0,05% fluocinonide/ 0,05% clobetasol ditambah orobase (dengan perbandingan sama)
b.      Obat kumur (elixir dexamethasone), dengan cara 1 menit kumur lalu dibuang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar