Jumat, 11 Februari 2011

BLOK 6 LBM 2


Gigi Tetap dan Gigi Decidui
1.             Definisi : bagian keras yang terdapat dalam mulut kebanyakan vertebrata yang memiliki ciri2 khusus dentin dan enamel,dan merupakan bagian terkeras di seluruh tubuh.
Gigi merupakan salah satu organ pengunyah yang terdiri dari gigi
pada rahang atas dan rahang bawah. (Rasinta Taringan, 1995)
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990), gigi
merupakan tulang keras dan kecil-kecil berwarna putih yang tumbuh
tersusun berakar di dalam gusi dan gunanya untuk mengunyah dan
menggigit.
2.             Macam::
- gigi sulung berjumlah 20, terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring dan 8 gigi geraham. terdapat pada anak-anak, dibentuk pada masa embrio. Gigi ini tanggal digantikan oleh gigi permanent (Rasinta Tarigan,1995)

- Gigi permanent berjumlah 32 terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring, 8
gigi geraham 1 dan 12 gigi geraham 2 yang mulai pertumbuhannya pada 6 – 7 tahun , tumbuh pada masa anak-anak hingga usia lanjut. (Rasinta Tarigan, Adam, 1995).
3.          Fungsi masing2 ::
-                I :: mengiris
-                C :: mencabik
-                P :: menyobek dan membantu menggiling makanan
-                M :: mengunyah dan menumbuk serta menggiling makanan




v   Fungsi umum
-                Untuk mempertahankan jaringan penyangga pada rahang
-                Untuk memproduksi dan memperthankan suara
-                Sebagai alat pencernaan
-                Sebagai penjaga ruang bagi gigi tetap penggatinya
-                Member bentuk wajah
-                Memberi arah pada gigi tetap yang akan tumbuh

Pembagian gigi menurut bentuknya :
•incisivus (seri) bentuknya seperti kapak, fungsi untuk memotong (8
buah).
•Caninus (taring) bentuknya seperti kerucut, untuk menyobek (4 buah).
•Premolar (geraham depan) bentuknya berlekuk, untuk mengunyah (8
buah). membantu bersama dengan geraham besar menghaluskan makanan.
•Molar (geraham belakang) berlekuk, untuk mengunyah, menggiling makanan (12 buah).

Fungsi Umum:
Membantu proses penyaringan makanan yang masuk ke dalam
rongga pencernaan
Fungsi Gigi Sulung
Meskipun terlihat sepele dan kurang diperhatikan, dari fungsi ternyata gigi sulung memegang peranan penting dalam menjaga kenormalan fungsi bicara anak. Anak-anak dengan gigi sulung kurang bertumbuh sehat, berlubang, dan tanggal sebelum waktunya, perkembangan fungsi bicaranya bisa terganggu. Dalam jangka panjang, bias berakibat menurunkan kepercayaan diri sang anak. Sebaliknya, jika gigi sulung berkembang dan tanggal sesuai jadwal, gigi jadwal, gigi geligi permanent pun bias tumbuh dengan baik. Dengan kata lain, gigi sulung bermanfaat untuk mempertahankan ruangan bagi geligi permanent
(John Besford, 1996: 14).




4.          Lapisan ::
            1. 1. Struktur Propiodontal
email /enamel bagian paling keras dari seluruh tubuh, tersusun atas
kristal hidroksiapatit, transparan. Bagian ini mengandung kalsium, fosfat dan florida.
dentinberada di bagian dalam email, strukturnya sama dengan tulang,
berwarna kekuningan.
            2. 1. Strutur Endodontal Strutur Endodontal
Þ Pulpa - ruang pulpaterdiri dari saraf, jaringan limfe, pembuluh darah arteri/ vena
- ruang pulpaterdiri dari saraf dan pembuluh darah serta cairan limfe
            3. 1. Struktur Periodontal Struktur Periodontal
Cementum/sementumtidak tampak, tertutup oleh tulang rahang C
Tulang Alveolar : Tulang tempat melekatnya gigi
Jaringan Periodontal : Jaringan yang memegang gigi sehingga melekat dalam
tulang rahang
Gingiva /gusigJaringan lunak yang ada dalam mulut
Sumber: http://staff.ui.ac.id (drg. Taty Z. Cornain, Sp.KGA)
5.          embriologi gigi
Primary Teeth Development Chart
Upper Teeth Emerges Falls out
Central incisor 8 to 12 months 6 to 7 years
Lateral incisor 9 to 13 months 7 to 8 years
Canine (cuspid) 16 to 22 months 10 to 12 years
First molar 13 to 19 months 9 to 11 years
Second molar 25 to 33 months 10 to 12 years
Lower Teeth
Second molar 23 to 31 months 10 to 12 years
First molar 14 to 18 months 9 to 11 years
Canine (cuspid) 17 to 23 months 9 to 12 years
Lateral incisor 10 to 16 months 7 to 8 years
Central incisor 6 to 10 months 6 to 7 years

Permanent Teeth Development Chart
Upper Teeth Emerges
Central incisor 7 to 8 years
Lateral incisor 8 to 9 years
Canine (cuspid) 11 to 12 years
First premolar (first bicuspid) 10 to 11 years
Second premolar (second bicuspid) 10 to 12 years
First molar 6 to 7 years
Second molar 12 to 13 years
Third molar (wisdom teeth) 17 to 21 years

Lower Teeth Emerges

Third molar (wisdom tooth) 17 to 21 years
Second molar 11 to 13 years
First molar 6 to 7 years
Second premolar (second bicuspid) 11 to 12 years
First premolar (first bicuspid) 10 to 12 years
Canine (cuspid) 9 to 10 years
Lateral incisor 7 to 8 years
Central incisor 6 to 7 years

6.          Gejala awal pertumbuhan gigi ::
v   Gejala local
·               Kemerahan pada Ginggiva, disertai rasa gatal
·               Ada bercak eritema pada pipi
·               Air liur sering menetes
·               Kemerahan pada tepi mulut

v   Gejala sistemik
·               Rewel
·               Gelisah
·               Nafsu makan berkurang
·               Susah tidur
·               Rasa haus meningkat
·               Demam

7.          Mekanisme erupsi gigi
TEKNIK ERUPSI GIGI
Gigi dapat bererupsi karena 2 sebab :
- sel-2 saccus dentalis mengeluarkan enzim yg kemudian enzym ini melarutkan tulang-2 dimuka mahkota gigi menjadi bintik-2 yg akan dibersihkan oleh osteocast
- Dengan tumbuhnya bag akar gigi akan menyebabkan tekanan yg mendesak bag mahkota ke arah cvum oris.
stimulasi
à- Erupsi tumbuhnya rahang (panjang / lebar).

Saat erupsi trjd bbrp proses yg berjln simultan :
1. Aposisi processus alvolaris
2. Resorpsi akar gigi decidui
3. Bertambah sempurnanya pembentukan akar gigi

Faktor yg mempercepat erupsi :
1. Faktor keturunan
2. Hiperfungsi kelenjar endokrin (gld hipofisis, tyroid, adrenal)
3. Pengaruh iklim, tropis > cepat erupsi dari dingin
4. Pencabutan gigi susu yg prematur.
Faktor yg memperlambat erupsi :
1. Faktor keturunan
2. Hipofungsi kelenjar endokrin
3. Pengaruh iklim
4. Penyakit seperti rachitis, syphilis, tbc tulang
5. malnutrisi



Pencabutan gigi susu dpt memperlambat erupsi karena :
1. Kebiasaan meletakkan lidah di tmpt bekas gigi susu yg hilang
2. Penebalan gusi shg memperlambat erupsi permanen

Periode gigi :
1. Gigi susu : umur 6 bulan s.d 6 tahun
2. Gigi bercampur : 6 th s.d 13 th ( gigi susu dan permanen
3. Gigi permanen : 13 th ke atas.


Berikut ini adalah faktor-faktor yang berperan dalam erupsi gigi :
a. Penambahan panjang akar gigi. Erupsi dimulai pada saat akar mulai terbentuk. Pemanjangan akar menyebabkan terjadinya penambahan jarak antara mahkota dan ujung akar yang sedang tumbuh. Bila ujung akar yang sudah tumbuh disangga oleh tulang di bawahnya maka mahkota gigi akan terdorong ke arah rongga mulut karena terbentuknya tulang baru hasil aposisi yang diletakkan diantara ujung akar yang sedang berkembang dengan tulang penyangga dibawahnya.
b. Pertumbuhan pulpa gigi selama foramen apikal masih terbuka lebar. Gigi-gigi bergerak dari soketnya seirama dengan denyutan arteri sehingga perubahan volume secara lokal dapat menghasilkan sedikit gerakan gigi. Mekanisme ini biasanya dipengaruhi oleh aktivitas hormonal yang mengatur baik tekanan darah maupun cairan jaringan.
c. Deposisi sementum pada permukaan akar.
d. Kontraksi sel-sel yang tersusun oblik pada ligamen periodontal juga dapat mendorong gigi dari soketnya
e. Resorbsi tulang oleh sel-sel osteoklast pada pintu alveolus, sehingga jalan menjadi lebih bebas.
f. Pembentukan tulang baru secara aposisi oleh sel-sel osteoblast pada dinding alveolus.
g. Penambahan tinggi dan pertumbuhan lapisan-lapisan gigi seperti tinggi ruang pulpa, dentin serta tulang di dasar alveolus yang terus bertambah sejak neonatus.
h. Tekanan mastikasi dan tekanan otot yang disalurkan ke arah gigi (Sperber, 1991; Mjor dan Fejerskov, 1991; Cate, 1985).



PERKEMBANGAN GIGI
Post natal – 2 tahun :
1. Corona gigi I I sdh terbentuk,sebag. Radix terbtk, lbh dekat ke alveolus
2. Umur 6 bln semua corona sdh selesai terbentuk
3. Umur 8-9 bln gigi incisivus erupsi
4. Umur 12 bln sudah beroklusi
5. Umur 15 bln gigi molar decidui mulai erupsi
Umur 2 tahun – 6 tahun :
1. Umur 2,5 th semua decidui erupsi
2. Umur 3 th akar decidui sempurna
3. Gigi 6 sudah mulai erupsi
4. Tdpt diastema decidui
5. Kadang-kadang crossbite
edge to edge
àmandibula majuà6. Abrasi decidui cups to cusp (posterior)à(anterior)

Umur 2 tahun – 6 tahun
7. Hub molar kedua decidui dlm 3 kemungkinan :
a. Oklusi distal dlm garis lurus
b. Permk distal V RB > distal 1-3 mm dr V RA
c. Permk distal V RB > mesial 1-3 mm dr V RA

Umur 6 – 7 tahun :
1. Gigi 6 erupsi, gigi 1 erupsi, RB di seb lingual, RA di labial (tonjolan di lipatan mukosa)
2. Umur 7 – 8 masa kritis pergantian gigi, cukup atau tidak ruang utk gigi permanen.
perlu
à3. Pengambilan ro foto dilakukan

Umur 8 – 9 tahun
1. Gigi 2 erupsi, RB di seb lingual, RA jk krg ruang erupsi di lingual/ rotasi
2. Jk dr Ro foto gigi 2 kurang ruang, mk gigi II segera di-exo, mencegah cross bite.


Umur 9 – 10 tahun
1. Resorpsi akar III yg akan diganti 3
2. Pd pergantian III,IV,V oleh 345 ada kelebihan ruang
3. Gigi pengganti > kecil. Ada selisih ruang :
a. RB = 1,7 mm
b. RA = 0,9 mm
Oleh Nance disbt “LEEWAY SPACE”
Akan hilang dgn majunya gigi 6 ke mesial

Umur 10 tahun ke atas
1. Antara 10-12 periode gigi bercampur hampir selesai
2. 3 RB > cepat erupsi dr 45 RB
3. 4 RA > cepat erupsi dr 35 RA
4. Jk gigi decidui dlm 1 sisi rahang sdh tanggal, sementara di sisi lainnya blm perlu diexo
5. Premature loss 6 mesio oklusi
àV
6. Gigi 6 mesio versi, mk erupsi gigi 5 tertahan lingual atau impaks
8.          Masa erupsi :

Gigi tetap memerlukan waktu yang cukup lama berkembang sempurna.
Tahap-tahap perkembangan gigi dewasa menurut Marry E. Beck (1995) :
19
a. 32 minggu – 2 tahun
Pada saat bayi dilahirkan, tulang rahang telah terisi oleh gigi yang
dalam proses perkembangan. Kerangka organik untuk lapisan
enamel serta dentil diendapkan dan pengapuran (kalsifikasi) gigi
mulai terjadi.
b. 3 tahun
Korona dentil masih di dalam tulang rahang. Ukurannya sudah
mencapai ukuran korona orang dewasa, tetapi belum mengalami
klasifiksi sempurna.
c. 9 – 11 tahun
Perkembangan akar gigi sudah lengkap.

9.          Perbedaan gigi susu dan gigi permanen
   

perbedaan gigi susu dengan gigi permanen (yang bisa dilihat secara kasat mata).
·               email gigi susu lebih tipis dibanding gigi tetap. hal tersebut menyebabkan mudahya gigi anak menjadi bolong.
·               warna gigi susu lebih putih dari pada gigi tetap. ketika kuliah dulu sempat mendengar kenapa orang kita (bahasa indonesia) menyebutnya gigi susu, sebab warna nya putih seputih susu.
·               permukaan gigi geraham permanen lebih cembung dari pada geraham gigi susu.
·               lebar mahkota gigi susu lebih besar dan lebih tinggi dibanding mahkota gigi susu.
·               leher gigi susu lebih kecil.
dan yang tidak dapat terlihat secara kasat mata
·               akar gigi susu lebih panjang dan ramping dibanding mahkota gigi. akar gigi susu akan mengalami resorbsi ketika gigi permanen penggantinya mendorong gigi susu tersebut.  ketika gigi susu tanggal akarnya biasanya sudah tinggal separuh nya atau sudah hampir habis sama sekali.
·               akar gigi geraham susu lebih mekar.
·               rongga pulpa gigi susu lebih lebar. hal tersebut juga memudahkan gigi susu mengalami karies gigi dan bila tidak langsung ditangani, lubang tersebut cepat bertambah besar.
·               bagian apikal pada saluran akar gigi susu lebih besar.
jumlah total gigi susu ada 20. masing-masing rahang atas dan rahang bawah ada 10 gigi. 4 gigi yang terletak paling depan adalah gigi insisif atau biasa disebut gigi seri. lalu disebelahnya (gigi ke3 bila dihitung dari midline) adalah kaninus atau yang biasa kita sebut taring. kemudian 2 sisanya yang terletak paling belakang adalah gigi geraham (molar). disebutkan dari depan adalah Insisif 1, insisif 2, kaninus, molar 1 dan molar 2.
pada gigi permanen. gigi geraham susu digantikan oleh gigi premolar dan bukan geraham permanen. geraham permanen tumbuh di belekang gigi premolar. dan berjumlah 3 untuk setiap regio. sehingga gigi permanen seluruhnya berjumlah 32 gigi. bila disebutkan dari depan adalah Insisif 1, insisif 2, kaninus, premolar, premolar 2, molar 1, molar 2 dan molar 3.
Gigi susu Gigi susu
Mulai kalsifikasi antara Mulai kalsifikasi antara
± 4-6 bln i.u.
Erupsi ± 6-24 bln.
Akar terbentuk
sempurna ± 1 thn setelah erupsi
Tanggal antara ± 6-12

Gigi permanen Gigi permanen
Mulai kalsifikasi antara Mulai kalsifikasi antara
± 0-3 thn, kecuali Molar ke 3 ( 9 thn)
Erupsi ± 6 bln stlh gigi Erupsi ± 6 bln stlh gigi
susu yg digantikan
tanggal (± 6-12 thn
Akar terbentuk sempurna ± 3 thn sempurna ± 3 thn
setelah erupsi.
Ø   Kelainan Pertumbuhan:
-                Neonatal teeth, gigi erupsi saat masih janin
-                Anodontia,tidak tumbuhnya gigi karena tidak memiliki benih gigi
-                Fusion, 2 benih gigi yang membentuk 1 jenis gigi
-                Gemination, 2 mahkota yang memiliki 1 akar
-                Kista Erupsi, terjadi karena pengumpulan jaringan/ darah biasanya pada permukaan oklusal gigi molar susu, menyebabkan kebiruan pada gigi, kemerahan dan pembengkakan pada mukosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar